Jangan pernah ragukan Sang maha penggenggam Rasa, Sang maha Cinta...
jangan sungkan bercerita lama pada yang maha mendengarkan dan menenangkan keluh dan kesah maslah fitrah rasa kepada selainNya sebab tak akan Engkau temukan pendengar dan pengasih terbaik kecuali DIA.
Biarlah ia perintah Engkau diam untuk sebuah secret fitrah rasa berharga Sebab jika dua raga dilayak bersama mudah baginya membuatmu bisa menyatu dan bersama hingga kejannah FirdausNya
Ingatlah Dia yang paling mahir menjaga setiap rasa dan tahu solusi Engkau yang tak sanggup saling mengungkap lewat kata - kata yang hanya akan membuat lama Jawabannya selalu ada pada ikhlaskan, lepaskan,pastikan atau tinggalkan.
Dan jika engkau punya yakin Akan ketetapan tenanglah skenario Allah tak ada lagi yang perlu di ragukan... jawaban darinya hanya bismillah dalam menghalalkan....
sampai sini fahamkan?
sedikit perumpamaan selamat membacakan dan ikut merasakan jika sedang dalam fase sang peannti dalam memantaskan diri or yang sedang berjuang mengikhtiarkan di sepertiga malam dan mempersiapkan diri berani mempertanggung jawabkan amanah dari yang banyak raga sedang diam diam ikut memperjuangkan.
Ku titipkan RasaKu Padanya,KepadaNya
cipt : Muti'ah Mawaddahtul Maulia
Pertama kali diantara yang melihatnya.
Terakhir kali diantara yang memujamu
Pertengahan key lokasi yang mengurung relung rasa ditemani semua rasa khawatir yang tiada jeda
Aku heran dimana pertemuan berani mulai bermula
Sedang kedua wajah masih abstrak bak lukisan pasir yang indah dengan makna uniknya
Semua dengan mudah semasing memendamnya
Diam dalam kurungan sepinya
Paling riuh saat berbisik kepada lillah Allah
Namun enggan mengungkap sebuah fitrah rasa yang berani singgah tanpa terencana sebelumnya
Detik, menit , jam, semua diluar duga bahkan tanpa kurungan waktu
Sudah tak terhitung sesering apa ia memuja tanpa harus temu sebagai jeda diantara dua
Dua raga yang tak saling menerima dan ungkapkan rasa
Dia yang tengah bersinggah dibumi Allah yang saat ini masih memakai kompas berjalan
Dengan berbagai arah yang menjadi pembeda
Sepertinya hanya sedang memilih diam - diam mengagumi tanpa mendesak ilahi
Akankah ini sebuah nyata diantaranya?
Ataubenarkah? Inilah maya yang masih harus dijadikan saksi mata
Tak ada yang menjadikan ragu sebuah yang diyakinkan Allah lebih tau jawabannya
Tiada bungkusan kecewa jika tak terlalu berharap padanya sebelum .....
Telah melambungkan pasukan pengharapan hanya padanNya
Kalau ingin merasakan yang namnya mesra rasanya tak ladzim jika banyak yang mengetahuinya
Lalu kupilih lah menciumMu dalam fasihnya doaku kepadaNya
Jika...
Suatu ketika Engkau bertanya Mengapa?
Akanlah kuberi jawab paling menjelmakan rasa sayang ini sepenuhnya
Bahkan tanpa saling sentuhan langsung kedua fitrah rasa yang belum acc restuNya
Ku memilih menciumMu dalam doa, sebab doaku hanya aku dan Ilahi yang rasa sepenuhnya
Tidaklah kujanjikan untuk engkau terluka
Atau ada hati yang harus siap menjadi patah dan terluka
Sebab pilihku, kutitip rasaku padanya kepadaNya
Dan tak perlu ku mengatakan hingga berbusa dengan mulut yang sesama lemah dalam terjemah
Aku takut kedua rasa hanya melenceng dari jalan lurusNya
Biarkan Allah dan diam mengunci semua
Agar Semua yang tak layak tumbuh dengan dibuat sengaja lengkap dengan kwitansi semu
Kecewa, dan Harapan palsu kau tau kan? kita semasing benci hal itu
Biarlah waktu dan restunya membuatnya senantiasa terjaga
Aku ingin memberi jawaban berupa memegang amanah dengan penuh sungguh
Yang kujanjikan bukan ku tinggalkan, bahkan melepaskan
Engkaulah yang semangat 45 sedang ku ikhtiarkan diam diam
Kalaulah Amanah itu di izinkan untuk kupertanggung jawabkan hingga kejannahNya
Biarkan kita berkenalan panjang tanpa halangan ketika Telah ku halalkan rasamu dan rasaku
Biarlah dulu hingga kini ku titipkan rasaku padanya, kepadaNya
Sampai akhirnya restuNya Mengaamiinkan Dan Mengiyyakan
Dengan kehendakNya
Mudah bagiNya Kita disatukan tanpa Kesepakatan Yang saling mengekang
0 Comments
isi disini