Ronaldo Luís
Nazário de Lima
lahir di Rio de Janeiro, Brasil, 18
September 1976;
umur 43 tahun), umumnya dipanggil Ronaldo saja, adalah seorang
mantan pemain dan legenda sepak bola Brasil. Oleh
banyak pengamat dan pecinta sepak bola ia dianggap sebagai salah satu pemain
sepak bola terbaik sepanjang masa. Ia bermain sebagai penyerang dan
terakhir kali bermain bagi klub Corinthians.
Seperti kebanyakan pemain sepak bola Brasil, Ronaldo berasal dari
keluarga yang kurang mampu. Ia besar di Bento Ribeiro dan
bermain sepak bola di jalanan kumuh di sekitar rumahnya. Ia bahkan tidak mampu
membeli sepatu sepak bola agar bisa berlatih di klub pujaannya Flamengo. Namun bakatnya segera
tercium oleh legenda Brasil, Jairzinho yang
membawanya untuk bergabung dengan Cruzeiro.
Karier Klub
1993: Cruzeiro
Awal karier Ronaldo dimulai ketika ia
bergabung dengan Cruzeiro pada tahun 1993. Pada musim pertama dan satu-satunya
di Cruzeiro, ia mengemas 12 gol dari 14 penampilan dan memenangkan Copa do Brasil untuk pertama kalinya. Setahun setelah
debut profesionalnya ia dipanggil masuk skuat timnas sepak bola Brasil untuk Piala Dunia 1994 meskipun ia akhirnya tidak mendapatkan
kesempatan bermain.
1994–1996: PSV Eindhoven
Piet de Visser yang merupakan pemandu
bakat PSV Eindhoven menyarankan
klub itu untuk menarik Ronaldo bergabung. Maka transfer sebesar $6 juta pun
dilayangken kepada Cruzeiro yang tak kuasa menahan bintangnya untuk hengkang.
Maka bergabunglah Ronaldo dengan klub Belanda tersebut. Pada musim pertamanya
Ronaldo keluar sebagai pencetak gol terbanyak Liga Belanda dengan 30 gol. Pada
musim keduanya Ronaldo berkutat dengan cedera lutut kanan (cedera yang selalu
menggerogoti kariernya), namun ia berhasil mencetak 12 gol dalam 13
penampilannya dalam pertandingan Liga. Ronaldo juga berhasil meraih trofi Piala
Belanda bersama PSV pada tahun 1996 dan dia menikah dengan Rihanna dan mereka mepunyai anak 2.
1996–1997: Barcelona
Sir Bobby Robson yang merupakan manajer FC Barcelona saat itu memproyeksikan Alan Shearer sebagi target utama, sayangnya Blackburn Rovers tidak mengijinkan Shearer untuk pindah
(walaupun akhirnya Newcastle United yang
mendapatkannya). Maka target pun beralih kepada Ronaldo untuk memakai seragam
no. 9 di Barça. PSV Eindhoven setuju untuk melepas Ronaldo dengan nilai
transfer 12 juta poundsterling.
Penampilan Il Fenômeno mencapai puncaknya di Barça dimana ia secara spektakuler mencetak 47 gol dalam
49 penampilan untuk semua ajang kompetisi bersama Barça. Pergerakan Ronaldo yang gesit dan kuat bahkan pernah
memporak porandakan pertahanan klub Celta Vigo yang menjadi lawan Barça di liga, dimana ia mencetak sebuah gol solo
run melewati hampir semua pemain Celta Vigo. Penampilan impresifnya
pun diganjar dengan meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA 1996. Ia
menjadi pemain termuda yang pernah meraihnya dalam usia 20 tahun. Bersama Barça Ronaldo meraih trofi Winner Cup,
Piala Spanyol dan Piala Super Spanyol. Ronaldo juga menjadi pencetak gol
terbanyak di Liga dengan 34 gol dari 37 penampilan. Akan tetapi dibalik
kesuksesan Ronaldo, Barça justru
menunda-nunda perpanjangan kontrak sang penyerang sehingga Ronaldo menjadi
tidak bahagia, dan akhirnya mulai menyuarakan keinginan untuk pindah. Pada
akhir musimnya bersama Barça klub-klub besar
mulai mendekati Ronaldo, salah satunya adalah Inter Milan.
1997–2002: Inter Milan
Keadaan Ronaldo yang mulai tidak bahagia
di klubnya dimanfaatkan oleh Inter Milan yang membeli kontrak Ronaldo sebesar 19
juta poundsterling. Ronaldo
menjadi pemain termahal dunia pada saat itu. Pada musim pertamnya di Inter Il Fenômeno mengantarkan klub barunya
meraih gelar UEFA Cup yang mana ia mencetak
hat-trick pada final melawan Lazio. Pada tahun ini Ronaldo pun kembali
meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA untuk kedua kalinya secara
berturut turut. Pada musim pertamanya ia mencetak total 34 gol dalam 47
penampilan dalam semua ajang kompetisi. Ronaldo pun menjadi tumpuan Brasil
untuk meraih gelar Piala Dunia 1998 di
Prancis. Namun setelah cedera misterius di final melawan tuan rumah Prancis,
penempilan Ronaldo menurun tajam. Hal ini berpengaruh pada performa Ronaldo di
klub dimana ia hanya bisa tampil 19 kali dalam pertandingan liga. Walaupun
begitu ia masih bisa mencetak 14 gol bagi Inter, dan menjadi runner-up Pemain Terbaik Dunia versi FIFA
dibawah Zinedine Zidane yang
mengalahkannya dalam partai final Piala Dunia 1998. Pada musim ketiganya Ronaldo kembali
mengalami cedera parah ketika melawan Lecce dalam laga Serie A, dokter tim pun menyarankan Ronaldo untuk di operasi
sehingga praktis musim itu pun berakhir secara tragis untuk Ronaldo. Ia hanya
tampil dalam 7 pertandingan Serie A dan mencetak 3 gol. Pada
tanggal 12 April 2000 Ronaldo melakukan pertandingan pertamanya setelah cedera
tetapi hanya mampu bertahan selama 7 menit dalam pertandinga Coppa Italia melawan Lazio.
Lututnya kembali mengalami cedera sehingga ia pun absen sepanjang musim
keempatnya bersama Inter. Setelah 2 operasi
dan rehabilitasi yang memakan waktu 20 bulan. Ronaldo pun tampil kembali
membela Inter dan mencetak 7
gol dalam 16 pertandingan dalam semua ajang kompetisi. Ia kemudian terpanggil
dalam skuat Brasil untuk Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea,
dimana ia secara luar biasa mengantar Brasil meraih gelar Piala Dunia yang kelima. Para fans Inter pun bersuka cita karena mereka mengharapkan Il
Fenômeno akan kembali ke performa seperti dulu dan mengantarkan Inter meraih gelar Juara Serie A yang mereka idam-idamkan. Namun suatu proposal
dari klub Real Madrid sebesar €
39 juta membuyarkan impian itu, Ronaldo memilih pindah ke Real Madrid yang sedang membangun timnya dengan
mengumpulkan pemain-pemain terbaik dunia untuk bermain bagi El Real.
Semasa di Inter total Ronaldo
mencetak 59 gol dalam 99 penampilan.
2002–2006: Real Madrid
Masuknya Ronaldo menjadi bagian
skuat Los Galacticos Real Madrid, membuat El Real meraih
keuntungan denga laku kerasnya kostum bernomor 11 bertuliskan Ronaldo.
Hal yang memang diharapkan oleh manajemen Real Madrid. Pada musim pertamanya Ronaldo baru dapat tampil
pertama kalinya membela El Real pada bulan Oktober 2002 karena
cedera. Pada pertandingan debutnya Il Fenomeno mencetak 2 gol
untuk kemenangan Real Madrid. Selama musim
pertamanya ia mencetak 23 gol dalam 31 pertandingan, dan meraih gelar Liga
pertamanya bersama klub dimana ia gagal meraihnya saat bersama Barcelona. Selain itu ia juga meraih gelar Piala Interkontinental dan
Piala Super Spanyol. Pada musim keduanya Ronaldo,yang telah mengganti seragam
no. 11 dengan no. 9, berhasil membawa Real Madrid melaju ke perempat final dalam
kompetisi Liga Champion dimana
Ronaldo mencetak hat-trick ketika melawan Manchester United di stadion Old Trafford. Namun pada akhir musim ia kembali menderita
cedera sehingga El Real gagal mempertahankan juara Liga
Spanyol dan tersingkir pada babak semifinal Liga Champions. Akan tetapi Il Fenômeno mampu
meraih gelar top scorer dengan 24 golnya di ajang liga.
Penampilan Ronaldo semakin menurun dikarenakan oleh kelebihan berat badan
ditambah kedatangan beberapa pemain yang berposisi sama dengannya, Michael Owen, Antonio Cassano dan Ruud van Nistelrooy.
Hubungannya dengan pelatih Real Madrid saat itu Fabio Capello pun memburuk. Bersama Real Madrid Ronaldo mencetak 177 gol dalam semua ajang
kompetisi.
2007–2008: AC Milan
Perseteruannya dengan manajer Fabio Capello makin menjadi-jadi, ditambah dengan
memburuknya hubungan Ronaldo dengan kapten Real Madrid, Raul membuat Ronaldo makin
terpinggirkan dalam skuat El Real. Pada bulan Januari 2007 Ronaldo
hadir untuk menonton pertandingan antara AC Milan melawan AS Roma. Gosip yang beredar Ronaldo akan pindah ke AC Milan merebak luas. Hal yang makin memperuncing
permusuhan antar AC Milan dan Inter Milan mengingat Ronaldo pernah membela Inter Milan. Pada 26 Januari 2007 Ronaldo pun resmi menjadi
bagian skuat I rossonerri dengan nilai transfer €7.5 juta. Ia
memilih seragam bernomor 99. Ia memulai debutnya sebagai pemain pengganti pada
laga melawan Livorno dimana AC Milan menang 2-1. Il Fenômeno mencetak
gol pertamanya untuk AC Milan saat melawan Siena. Ia
mencetak 2 gol dan memberi 1 assist unutk kemenangan AC Milan 4-3. Pada musim pertamnya Ronaldo tampil 14 kali
dengan mencetak 7 gol. Musim keduanya meski dihiasi berbagai cedera, Ronaldo
berhasil mencetak 9 gol dalam 20 penampilannya. Pada tanggal 13 Februari
2008, Il Fenômeno kembali menderita cedera parah di lutut
kirinya ketika ia melompat untuk menyambut umpan silang saat Milan seri 1-1 melawan Livorno. Cederanya lutut
kirinya membuat Ronaldo mengalami cedera lutut yang parah pada kedua kakinya.
Hal ini yang membuat AC Milan tidak memperpanjang kontrak
Ronaldo ketika musim berakhir. Ronaldo dilepas dengan status bebas trsnsfer.
2009–2011: Corinthians
Dalam upaya menyembuhkan cedera lutut
kanannya, Ronaldo akhirnya berkesempatan untuk bergabung dengan klub idolanya
semasa kecil, Flamengo. Akan tetapi Ronaldo pada detik-detik akhir memilih
bergabung dengan rival Flamengo, Corinthians pada 9 Desember 2009 yang
memancing amarah fans Flamengo. Pertandingan debut Ronaldo adalah pada tanggal
4 Maret 2009 melawan Itumbria pada ajang Copa do Brasil. 4 hari kemudian ia
mencetak gol pertamanya untuk Corinthians ketika melawan Palmeiras pada ajang
Liga Paulista. Il Fenômeno membawa Corinthians memenangkan Liga Paulista dengan
mencetak 10 gol dalam 14 pertandingan. Pada Februari 2010 ia menandatangani
perpanjangan kontrak bersama Corinthians sampai akhir 2011 dan berencana untuk
pensiun sebagai pemain sepak bola, tetapi fisik berkata lain, Ronaldo tidak
sanggup menahan cedera yang terus menggerogotinya serta kegemukan dan pada
akhirnya kata pensiun terucap pada tanggal 14 Februari 2011.
https://www.youtube.com/watch?v=Lu-IsHvTptk
Karier Dunia
Piala Dunia 1994
Penampilan Ronaldo bersama Cruzeiro
membawanya untuk bergabung dengan skuat Brasil untuk menghadapi ajang Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Debut internasional pertamanya bersama Seleção adalah
melawan Argentina di
Recife. Ronaldo tidak tampil sekalipun dalam ajang Piala Dunia 1994 yang mana dimenangkan oleh Brasil lewat
kontribusi duet penyerang Romario dan Bebeto. Adapun penampilan pertama Ronaldo dalam ajang resmi
bersama Seleção adalah pada Olimpiade 1996 di Atlanta. Saat itu ia bermain dengan
nama Ronaldinho di punggungnya dikarenakan ada rekan setimnya
yang juga bernama Ronaldo Guiaro dan berusia 2 tahun lebih tua dari Ronaldo.
Brasil meraih medali perunggu di Atalanta 1996.
Piala Dunia 1998
Karier Ronaldo yang terus meroket bersama FC Barcelona dan Inter Milan membuatnya difavoritkan untuk meraih
gelar Piala Dunia nya yang
pertama sebagai pemain utama. Ditambah dengan gelar Pemain Terbaik Dunia versi
FIFA dalam 2 tahun berturut-turut membuat prediksi bahwa Seleção akan
meraih gelar kelimanya di Prancis makin melambung. Selama turnamen, Ronaldo
menunjukkan permainan impresif dengan mencetak 4 gol dan 3 assist. Berpasangan
dengan Bebeto di lini depan, Ronaldo membawa Brasil ke
final Piala Dunia melawan
tuan rumah Prancis di
stadion Saint Denis.
Namun 72 menit sebelum kick-off nama Ronaldo ditarik dari
daftar starter melawan Prancis dengan
alasan menderita epilepsi, hal yang mana masih menjadi
misteri sampai saat ini. Ronaldo tetap tampil dalam final itu dan tidak bisa
berbuat banyak dalam pertandingan sehingga Prancis memenangkan
trofi Piala Dunia untuk
pertama kalinya dengan keunggulan 3-0.
Piala Dunia 2002
Setelah sembuh dari cedera selama hampir
2 tahun, Seleção kembali memanggil Ronaldo, menyusul
penampilannya yang makin membaik bersama Inter Milan. Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari menjadikan
Ronaldo bagian dari trio penyerang Seleção bersama
dengan Rivaldo dan Ronaldinho. Penampilan impresif trio yang dijuluki 3 R berhasil
membawa Brasil sekali lagi tampil di final dalam 3 Piala Dunia terakhir. Kali ini melawan Jerman yang
mengandalkan penjaga gawang Oliver Kahn. Seleção kali ini meraih hasil
maksimal dengan mengalahkan Jerman 2-0,
kedua gol diborong oleh Il Fenômeno yang juga memastikan
dirinya meraih penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak dengan 8 gol. Ia juga
menyamai rekor legenda Brasil, Pelé yang telah mencetak 12 gol selama tampil dalam
ajang Piala Dunia.
Piala Dunia 2006
Ronaldo mengawali Piala Dunia FIFA 2006 dengan
diselimuti kontroversi mengenai berat badannya yang tampak melebihi berat
ideal. Ia dikritik karena kondisinya dianggap kurang fit serta penampilannya yang
buruk. Meskipun begitu, pada pertandingan ketiga di babak pertama melawan Jepang, ia
mencetak 2 gol yang membawanya sejajar dengan Gerd Müller sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia
sepanjang sejarah dengan 14 gol. Satu gol yang dicetaknya saat melawan Ghana pada
27 Juni menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia
dengan 15 gol. Seleção sendiri gagal mempertahankan gelar
juara Piala Dunia, kalah 1-0
oleh Prancis dalam
babak perempat final. Ini adalah penampilan terakhir Ronaldo bersama tim
nasioanl Brasil dalam ajang resmi. Ia telah mencetak 62 gol dan tampil sebanyak
92 kali dengan seragam Seleção.
Berjuluk O Fenomeno (The Phenomenon), Ronaldo adalah salah satu pencetak gol paling subur di dekade 90-an dan awal abad 21. Dalam karirnya di Eropa, Ronaldo menjelma menjadi striker yang terkenal di dunia dengan memenangkan gelar Ballon d'Or sebagai Pemain Terbaik Eropa tahun 1997 dan 2002.
Ronaldo juga menjadi salah satu dari 2 orang yang memenangkan gelar Pemain Terbaik FIFA Player of the Year sebanyak 3 kali, bersama dengan pemain Perancis, Zinedine Zidane. Pada tahun 2007, Ronaldo masuk dalam susunan starting eleven terbaik sepanjang masa yang dibuat oleh sebuah majalah Prancis. Dia juga masuk ke FIFA 100, sebuah daftar dari pemain terhebat yang disusun oleh Pele.
Prestasi Ronaldo juga cukup mentereng bersama tim nasional Brasil. Dia sampai
sekarang telah tampil dalam 97 pertandingan dan mencetak 62 gol. Dia ikut
menjadi bagian timnas Brasil saat menjadi juara Piala Dunia 1994 dan 2002. Pada
tahun 2006, Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah Piala Dunia
dengan total 15 golnya, melewati rekor 14 gol Gerd Muller.
Ronaldo terkenal dengan penyelesaiannya yang tajam, kemampuannya melewati
pemain belakang lawan dengan mudah, kontrol bola yang bagus dan berulang kali
berhasil kembali pulih dari cedera. Kemampuan itulah yang membuatnya banyak
dipuji oleh pemerhati sepak bola di seluruh dunia. Dia menjadi sosok idola bagi
pemain bintang di masa sekarang seperti Zlatan Ibrahimovic, Karim Benzema,
Alexandre Pato, Fernando Torres, Wayne Rooney dan Kaka.
Demikian perjalanan karier
Sang Bintang..sebagai bintang yang sukses di masanya.
Semoga bermanfaat , amiin..!
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Ronaldo
https://www.merdeka.com/ronaldo/profil/
0 Comments
isi disini