Pebasket Hebat di jamannya sebagai pemain, Namun tetap hebat di masa pensiunnya
Kareem Abdul-Jabbar (lahir
di Kota New York, New York, 16 April 1947; umur 72 tahun
dengan nama Ferdinand Lewis Alcindor, Jr.)
Banyak hal yang ,menarik dari pemain
basket hebat yang satu ini,bukan saja
jago basket dalam karirnya sebagai
pemain dan pelatih profesional, sampai ia pensiun telah menorekhkan catatan
prestasi luar biasa. Dalam kesuksesan tersebut ia memilih menjadi muallaf. Setelah
pensiun ia masih sukses dalam hidupnya dari berbagai bidang.
Karier
Lew Alcindor dari nama Ferdinand Lewis Alcindor lahir di harlem,
dibagian utara Kota New York pada saat musim panas pada tahun 1947, 2 tahun
setelah akhir perang dunia kedua. Anak tunggal dari pasangan Cora dan Lewis
Alcindor seorang petugas kepolisian, musisi Jazz. Ibunya mendidiknya mencintai
buku dimasa kanak-kanak. Tahun 1950 mereka sekeluarga pindah wilayah Inwood
Manhattan yang mana keluarga mereka diantara warga Afrika Amerika yang pertama
yang menetap
Setiap lemparan
pasti memiliki tujuan. Ketika berusia 9 tahun Lew Alcindor mencoba
lemparan hook shot pertamanya, tetapi melesat, itu sesuatu
yang alamiah. Kedua orang tuanya memasukkan dia di St. Jude's parish
Catholic School yang mana ia satu dari 2 siswa Afrika Amerika. Kedua
orang tuanya bekerja, ia didaftarkan di Holy Providence sebuah
sekolah di Pennsylvania. Lew Alcindor kecil digoda karena tinggi badannya, ia
anak pemalu, dan gemar membaca buku. Ia mengikuti olahraga Baseball, Renang dan
Ski es, lari dan Bola Basket. Kebanyakan siswa Holy Providence berbicara
dan berkelakuan kasar. Setelah setahun kedua orang tuanya mengembalikannya
di St Jude's Parish School pada tahun 1957.
Lew Alcindor
anak tertinggi diantara teman - temannya. Saat bersekolah tinggi badannya
meningkat secara drastis. Keistimewaan fisiknya menumbuhkan Kesadaran dirinya
untuk menggeluti olahraga yang ditemukan DR. James Naismith. Ia bergabung
dengan tim bolabasket sekolah. Farrell Hopkins yang melatihnya membantu
meningkatkan skillnya, membiarkan Lew Alcindor melanjutkan latihan setelah
waktu latihan reguler. Saat ia memulai kariernya Lew Alcindor telah menunjukkan
tanda-tanda bahwa ia ditakdirkan dicatat dalam buku rekor NBA.
Pada saat
menyelesaikan Junior High School badannya meningkat 6 kaki, 6
inchi (198cm) dan tak mengejutkan jika ia dapat melakukan gerakan dunk
shot. Lew Alcindor muda tinggi, dapat berlari, melompat, dan menembak, ia
pebasket eksklusif. Bakat, kerja keras dan keberuntungan membuatnya jadi
incaran pencari bakat sekolah, tetapi ia memilih Power Memorial Academy.
Dengan tinggi 6 kaki 8 inchi (203cm) pelatih Jack Donohue (Pria Irlandia yang
kurang percaya diri) tak punya alternatif selain menempatkannya di tim
universitas. Sesuatu yang jarang terjadi.
Lew Alcindor
menghabiskan tahun pertamanya membangun koordinasinya. Sebagai pelajar tingkat
2 ia mencetak 19 poin 18 rebounds. The Tower from Power julukan
Lew Alcindor muda saat itu memimpin timnya 27 kemenangan beruntun dikejuaraan
antar sekolah. Pada tahun 1963. Rekor tak terkalahkan Power Memorial
Academy berlanjut ditahun kemudian. Raihan persentase poinnya 26 per
pertandingan. Satu-satunya kekalahan Alcindor dan Power Memorial
Academy alami dalam 72 pertandingan dengan skor 46-43 oleh DeMatha
Catholic High School yang dilatih oleh Morgan Wooten (peraih
Basketball Hall of Fame) di Maryland [12].
Lew Alcindor
yang mengumpulkan 30 poin per pertandingan, berusia 16 tahun. Kekalahan itu
pertama dalam 3 tahun. Lew Alcindor mengakhiri kariernya di Power
Memorial Academy pada tahun 1965 mengoleksi 3 gelar beruntun dengan
rekor 72 -1, mengumpulkan 2.067 poin dan 2002 rebounds (keduanya rekor di New
York). Diusia 17 tahun Lew Alcindor mencapai tinggi 7 kaki (213 cm) dan ia
digelari High School Sensation[13]. Ia
terpilih All America High School Team. Potret dirinya masuk di
majalah nasional. Meskipun begitu Lew Alcindor yang bekerja serabutan sebagai
penulis di harian lokal disebut aneh, jadi bahan tertawaan seniornya di
sekolah, suatu waktu Lew Alcindor pulang ke rumahnya dengan kesal berteriak
kepada ibunya menanyakan keturunannya
Setelah lulus
di Power Memorial Academy tahun 1965 Lew Alcindor mendaftar di
UCLA (University of California at Los Angeles). Disana ia memiliki
keseimbangan antara pendidikan dan olahraga. Di UCLA ia mempelajari Sejarah dan
Bahasa Inggris. Lew Alcindor bermain untuk tim bolabasket UCLA, yang dilatih
oleh John Wooden (Pria yang mengajari bagaimana menjadi seorang pria dan
menjalani kehidupan sebagai manusia yang cerdas ). Lew Alcindor yang berposisi
sebagai Center di UCLA memimpin timnya 88 kemenangan 2 kali kekalahan. NCAA
melarang dunking ( Lew Alcindor Rule, 1967-76 ) karena dominasi Alcindor pada
saat itu. Meskipun begitu ditahun pertama ditim UCLA Lew Alcindor mencetak
rekor 56 poin.
Sepanjang
kariernya membela UCLA ia dua kali memperoleh Player of The Year (1967 - 1969),
3 kali First Team All American, Menjuarai 3 kali NCAA Basketball Champion Teams
(1967,1968,1969) dianugerahi NCCA The Most Player turnamen (1967,1968,1969) dan
pemain pertama memperoleh Naismith College Player of The Year (1969) dan hanya
2 kekalahan dari 90 pertandingan. Alcindor mengakhiri kariernya di UCLA dengan
2.325 poin (26, 4), 1. 367 rebounds (15,5).
Lew Alcindor
menjaga kehidupan pribadinya dan menjauhi perhatian media. Ia mempelajari
sejarah, menikmati bacaan dan musik. Meskipun ia menikmati popularitas yang
luar biasa sebagai bintang olahraga perguruan tinggi, Alcindor juga seorang
pemikir independen, yang berhasil melewati masalah moral dan politik yang
kompleks pada tahun 1960an. Membaca The Autobiography of Malcolm X membawanya
meriset Islam, sebuah keyakinan yang akhirnya dipeluknya[ Pada tahun
1968, ia bergabung dengan atlet Afrika Amerika lainnya, mereka memboikot
olimpiade sebagai tanda protes.
Lew Alcindor
menamatkan kuliahnya dengan gelar a B.A pada bidang sejarah ditahun 1969.
Milwaukee Bucks yang menempati peringkat terbawa di NBA memenangi koin tos atas
Phoenix Sun's untuk mendapatkan draf No. 1 ditahun 1969. Kemudian secara
profesional ia bermain untuk Milwaukee
Bucks. Dimusim pertamanya di profesional dengan cepat Alcindor
memberi pengaruh. Dia memimpin timnya (Milwaukee Bucks) pada peringkat kedua
the Eastern Division. Dan secara pribadi pada peringkat kedua dalam mencetak
angka (28,8 ppg) dan posisi ketiga Rebounding (14,5 rpg). Ia dianugerahi Rookie
of The Year. Musim berikutnya Milwaukee Bucks memperoleh pemain All Star
guard Oscar Robertson, Milwaukee melanjutkan rekor terbaik di liga 66
kemenangan dimusim NBA 1970-1971, termasuk 20 kemenangan beruntun. Alcindor
dianugerahi Most Valuable Player pertamanya. Ia membukukan
(31,7 ppg), ia pun memimpin perolehan total poin liga dengan 2.596. Pada
pertandingan playoff The Bucks menang 12-2. Memenangi NBA dan Alcindor
dianugerahi MVP Finals.
Pada tanggal 1
Mei 1971 sehari setelah The Bucks menjuarai NBA, Alcindor mengadopsi nama
muslimnya Kareem Abdul Jabbar, Kareem (Murah hati, mulia), Abdul (Abdi), Jabbar
(Yang Maha kuasa).
Ia memeluk islam saat di UCLA dan mengagumi Atlet Legendaris Muhammad Ali yang menginspirasinya untuk mencapai prestasi semaksimal mungkin, Ditahun berikutnya Kareem memenangi MVP keduanya secara berurutan, persentase poinnya diliga 34,8 poin. Pada tahun 1974 ia menggunakan Googles untuk melindungi matanya yang kemudian menjadi ciri khasnya di lapangan.
Ia memeluk islam saat di UCLA dan mengagumi Atlet Legendaris Muhammad Ali yang menginspirasinya untuk mencapai prestasi semaksimal mungkin, Ditahun berikutnya Kareem memenangi MVP keduanya secara berurutan, persentase poinnya diliga 34,8 poin. Pada tahun 1974 ia menggunakan Googles untuk melindungi matanya yang kemudian menjadi ciri khasnya di lapangan.
Pada tahun
1975, merasa terisolasi di Milwaukee, Abdul Jabbar minta ditukar. Milwaukee
Bucks menukarnya ke Los Angeles Lakers, walaupun LA Lakers mengakhiri kompetisi
40 - 42 dan tersingkir dari babak playoff Abdul Jabbar memenangi MVP keempatnya
dengan rata-rata 27,7 poin per pertandingan (kedua di liga) dan Los Angeles Lakers. memimpin NBA
Rebounds dengan 16,9 Rebound, 4,12 blok per pertandingan di kompetisi NBA. Pada
tahun 1980, lompatan Kareem Abdul Jabbar dibawah ring memenangkan penghargaan
MVP keenamnya. Rookie guard Magic Johnson memimpin Lakers ke final pada tahun
itu.
Lakers
memenangkan cincin NBA pertamanya dari 5 gelar ditahun 1980. Los Angeles Lakers
mencapai final 8 kali dari 10 musim kompetisi antara tahun 1979 -1980 dan 1988
- 1989. Mereka Menjuarai 5 musim kompetisi NBA. Pada tanggal 9 April 1984,
Kareem Abdul Jabbar menjadi pencetak angka tertinggi di NBA dengan 31.420 poin.
Saat mengakhiri karier profesionalnya di NBA ditahun 1989 diusia ke-42 dimusim
regular ia mengoleksi 24,6 poin per game, 11,2 rebounds, 3,6 blocked shot dan
559 persentase tembakan.
Kareem Abdul
Jabbar pemain pertama yang memperoleh First Team All League 10
kali dan Second Team 5 kali. Rekor pencetak angka tertinggi
sepanjang masa dengan 38.387 poin saat ini masih dipegang olehnya. Ia juga
memegang rekor untuk Most Season dari 1000 atau lebih poin (19), most minutes
played (57.446) dan most field goals (15.873). Abdul Jabbar The
Greatest Center in History hanya sekali mencetak 3 point field goal
dari 18 attempts selama kariernya
Setelah pensiun
bermain Abdul Jabbar menulis beberapa buku, bekerja sebagai pebisnis,
entertainer, menjalani tugas Basketball Ambassador sebagai
pelatih dan broadcaster. ia juga menjadi bintang film, di antaranya dalam
film Game
of Death bersama sahabatnya mendiang Bruce
Lee dan film komedi Airplane!. Kareem Abdul
Jabbar dianugerahi Presidential Medal of Freedom oleh presiden
Barrack Obama atas prestasi dan kontribusi sosialnya. Sebagai asisten pelatih
Abdul Jabbar dua kali menjuarai NBA. Abdul Jabbar menghabiskan setahun sebagai
pelatih The White Mountain Apache Reservation. Ia juga bekerja
sebagai public speaker dan cultural critic. Pada tahun 1995 Abdul-Jabbar
terpilih sebagai The Naismith Memorial Basketball Hall of Fame .
Kareem Abdul Jabbar telah menulis beberapa buku diantaranya on the shoulder of Giant, the Harlem Renaissance.https://id.wikipedia.org/wiki/Kareem_Abdul-Jabbar
SUMBER:
0 Comments
isi disini