Olaharaga yang satu memang tidak
populer di Indonesia, hanya sebatas di kota kota besar seperti Jakarta, Bandung,
dan kota besar lainnya.
Olehnya itu sebagai upaya untuk
menperkenalkan dan sekaligus mengetahui olahraga permainan ini. Dalam pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)., masuk dalam Permainan Bola Kecil. Karena
terbatasnya literatur dan informasi tentang olahraga Softball, dan ditambah dengan minimnya fasilitas di sekolah-sekolah
itu juga terjadi pada kurangnya lapangan untuk permainan ini, termasuk di prov.
Sulawesi Selatan. Apalagi di daerah daerah tidaka ada lapangan khusus untuk permainan ini
Sebagai lanjutan materi Softball yang pernah di bahas sebelumnya, kali
ini kembali di bahas sebagai lanjutan materi lalu .
Selamat belajar…!
Taktik adalah suatu usaha atau
siasat dari sautu regu yang diterapkan dalam perundingan dengan tujuan untuk
memperoleh kemenangan. Taktik dapat dilakukan secara individu, perorangan
ataupun dalam bentuk kerjasama dalam suatu kelompok dari tim yang bertanding.
Taktik perorangan adalah
keterampilan yang dimiliki secara perorangan yang dapat diterapkan dalam
pertandingan. Keberhasilan atau kegagalan yang terjadi dalam satu tim
tergantung dari penerapan keterampilan dan kerjasama dalam pertandingan. Dalam
permainan softaball dikenal dua jenis taktik, yaitu : taktik penyerangan dan
taktik pertahanan.
a. Taktik Penyerangan (Offensive Strategy)
Taktik penyerangan dalam bermain
softball adalah siasat yang dipergunakan oleh regu yang mendapat giliran
memukul, secara individu atau kelompok untuk menyerang lawan dan berusaha
memperoleh nilai dan kemenangan dalam pertandingan.
Untuk menentukan strategi harus
dibicarakan sebelumnya antara tim manager, pelatih dan pemain. Adapun
pelaksanaannya dikoordinir oleh dua orang base
coach yang menempatkan diri dekat dengan base 1 dan base 3, pada
saat tim mendapat giliran memukul.
Tugas base coach adalah memberikan tanda-tanda/isyarat atau perintah
kepada pemukul atau pelari base yang
akan menuju base di depannya dan base yang ditinggalkan agar dapat
selamat serta memperoleh nilai. Base
coach yang berdekatan dengan base
1 memberi petunjuk kepada pelari pada base
1 sampai dengan datang ke base 2
dan saaat meninggalkan base 2. Adapun
base coach pada base 3, memberi petunjuk dan perintah sejak datang ke base 3 sampai ke home plate/home base.
Taktik penyerangan yang sering
digunakan oleh pemain adalah sebagai berikut.
1) Pukulan Tanpa Ayunan (Sacrifice Bunt)
a)
Sacrifice bunt adalah usaha batter melakukan pukulan ke arah first base, pitcher atau third base,
untuk membantu pelari menuju base di
depannya. Jika ada pelari pada base
pertama agar dapat mencapai base 2, batter mengarahkan pukulan ke arah base 1. Dengan demikian memaksa penjaga base 1 mengejar bola bunt tersebut, dengan harapan terpancing
mematikan pelari yang terdekat (batter),
sehingga pelari pada base 1 dan base 2 dapat selamat mencapai base berikutnya.
b)
Apabila ada pelari pada base 1 dan base 2, maka bunt diarahkan pada base
3. Sehingga third baseman terpaksa
memungut bola dengan harapan tidak terjadi force
play ataupun double play. Dengan
demikian pelari pada base 1 dan base 2 dapat selamat mencapai base berikutnya.
2) Pukul Dan Lari (Hit and Run)
Hit
and run adalah siasat yang dilakukan oleh batter untuk membantu agar base
runner dapat maju beberapa base
di depannya dengan selamat. Taktik ini dilakukan apabila: ada pelari di base 1 atau ada pelari di base 1 dan 2. Keuntungan hit and run adalah memungkinkan tidak
terjadiya out dapat membantu mencapai
base di depannya. Pemain yang
melakukan hit and run sebaiknya
seorang yang dapat mengontrol pukulan dan dilakukan dengan swing, menerobos suatu celah antara pemain. Sebaliknya hasil
pukulan bola gulir (ground ball).
Jika hanya ada satu pelari ada base 1, melakukan stealing ke base 2.
Dengan demikian penjaga base 2
terpengaruh kembali ke base 2,
meninggalkan posisi semula. Batter
memukul ground ball ke arah posisi
jaga yang ditinggalkan second baseman.
Setelah pelari selamat mecapai base
2, langsung melanjutkan lari menuju base 3,
sedangkan batter berusaha mencapai base 1.
Taktik hit and run dapat dipergunakan dalam situasi tim oleh unggul satu
angka dan sebelum terjadi dua out,
jangan dilakukan jika telah terjadi dua out.
Hit and run dikatakan berhasil jika
dapat menyelamatkan pelari dari base
1 mencapai base 3. Kemudian atas
bantuan batter berikutnya dapat
mencapai home base dengan selamat.
3) Mencuri Base (The Steal)
The
steal adalah siasat yang dilakukan oleh pelari di base. Keberhasilan siasat ini dipengaruhi kecepatan dan kejelian
pelari melihat pelepasan bola dari pitcher.
Dengan segera melompat meninggalkan base,
di samping itu ditunjang kemampuan sliding
untuk meraih base yang dituju.
Dipihak lain steal akan berhasil
lebih baik dengan bantuan batter
mengganggu catcher, sehingga bola
yang dilepas oleh pitcher tidak
tertangkap oleh catcher.
Mencuri base dapat dilakukan oleh lebih dari satu orang antara lain:
a)
Single steal, yaitu jika hanya ada
satu orang pelari yang melakukan stealing
dari satu base ke base berikutnya waktu pitcher melakukan pitching.
b)
Double steal, yaitu jika terdapat dua
pelari pada dua base melakukan stealing. Misalnya sesorang pada base 1, yang lain pada base 3 atau masing-masing stealing pada base 2 dan 3. Stealing
tidak bermanfaat jika tim ketinggalan lebih dari satu angka, telah mati 2. Hal
ini perlu dipertimbangkan mengingat risiko pelari stealing, kemungkinan dimatikan lebih besar.
4) Pukulan Melayang (Sacrifice Fly)
Teknik ini sangat tepat dilakukan
pada saat pertandingan berlangsung ketat. Hal ini dilakukan sebelum terjadi dua
mati atau selisih nilai tidak lebih dari 2, ada pemain pada base 3, atau base 2 dan base 3. Sacrifice fly harus dilakukan oleh
seorang batter yang baik, karena
harus memukul bola melambung ke arah outfielder.
Demikian bola dipukul jauh dan
melambung ke arah outfielder, pelari
pada base bersiap meninggalkan base. Jika kemungkinan bola tidak
tertangkap fielder, pelari dapat
langsung meuju base di depannya/home. Akan tetapi, jika diperkirakan
bola dapat ditangkap oleh outfielder,
pelari siap berada di base, bersamaan
dengan bola menyentuh glove penjaga,
langsung lari secepatnya mencapai base
di depannya. Dengan demikian batter out
tetapi dapat memasukkan pelari.
b.taktik
pertahanan (deffensive strategy)
Pada
dasarnya strategi pertahanan adalah siasat atau usaha dari regu penjaga
lapangan untuk bertahan mematahkan atau menangkis serangan lawan, dengan jalan
mematikan pelari, ataupun batter, agar tidak dapat maju ke base di depannya dan
tidak memperoleh nilai.
Setiap
pemain regu lapangan harus memahami beberapa hal antara lain :
1) Sebagai
pemain penjaga lapangan harus selalu siap, waspada, pandai menganalisa
kemungkinan yang terjadi sebelum permainan atau dilakukan pitching. Di samping
itu, harus mengetahui situasi permainan pada saat sedang berlangsung seperti:
keadaan nilai, hitungan ball dan strike, jumlah out, inning ke berapa, kekuatan
dan kelemahan lawan serta ciri-ciri batter maupun runner.
2) Sebagai
pemain penjaga lapangan, harus mengetahui akibat yang mungkin terjadi dari
tindakan yang dilakukan.
3) Sebagai
pemain penjaga lapangan, harus pandai menempatkan posisi penjaga, melakukan
tangkapan, terampil dan cepat mengambil untuk melempar keras dan tepat terhadap
sasaran yang dituju. Komponen tersebut harus dapat dilakukan terkoordinasi
dengan baik, dengan gerak yang kontinu, cepat dan berlangsung secara wajar.
Perlu
diketahui oleh penjaga lapangan jangan terlalu boros melakukan lemparan tanpa
tujuantertentu, apabila kemungkinan mematikan lawan sangat kecil. Hal ini
sangat penting, di samping lemparan kurang berarti atau jika terjadi error,
dapat mengakibatkan yang fatal, menguntungkan regu lawan. Di pihak lain dapat
menimbulkan kelelahan, sehingga dalam melakukan tangkapan ataupun lemparan bola
kurang terkontrol, dan pihak lawan akan mendapatkan keuntungan.
c.
posisi penjagaan
sistem penjagaan pada dasarnya
terdiri atas tiga macam antara lain: deep position, close position dan medium
position. Berikut ini akan diuraikan beberapa strategi pertahanan antara lain:
1) Menguasai Pelari (Run Down)
Strategi yang pertama adalah
masing-masing pemain menjaga pelari agar tidak dapat melanjutkan pada base di
depannya. Bentuk strategi ini, agar lebih menarik perhatian, dibuat suatu
permainan melempar. Memburu atau mengejar adalah cara yang terbaik untuk mematikan
batter sebelum mencapai base pertama, sedangkan melempar dilakukan jika posisi
pemain terlalu jauh dan tidak mungkin untuk dikejar. Tekankan pada pemain untuk
menguasi pelari yang sedang menuju base. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
gambar berikut ini.
a)
lemparan di atas kepala pelari
Demonstrasikan
kepada pemain cara melempar di atas kepala pelari, untuk menjaga atau mematikn
pelari agar tidak dapat menuju base di depannya. Tekankan kepada pemain bahwa
strategi ini merupakan latihan (a dan b) dikerjakan untuk menekan atau
mengontrol pemain penyerang tidak melanjutkan lari dan mematikan pemain sebelum
mencapai base.
b)
lemparan pada posisi central
kadang-kadang
pada pemain tidak harus melempar di atas kepala pelari, tetapi dapat
melemparkan ke posisi central (tengah). Demikian juga ke base 2 atau kepada
pitcher, untuk mencegah pelari melanjutkan ke base berikutnya. Contoh, jika bola dipukul ke daerah out
fielder, pelari berada di base 2 akan menuju base 3, jalan yang terbaik bola
dilempar pada third baseman, second baseman atau pitcher.
2) mematikan dengan pasti
Strategi membuat mati dengan pasti
lebih baik dilakukan daripada mencoba-coba mematikan pemain lain yang belum
tentu. Contoh, apabila ada lebih dari satu pemain bergerak bersama akan menuju
base di depannya atau membuat nilai, ketika ada pelari pada base 1 dan base 3,
bola dipukul ke arah short stop. Adapun pelari yang menuju home plate lebih
sukar dimatikan. Oleh karena itu, lebih mudah mematikan pelari pada base 2.
3) mematikan lebih dari Satu
Strategi pertahanan yang terakhir
adalah mencoba mematikan lebih dari seorang pemain. Untuk mematikan lebih dari
seorang pemain merupakan strategi yang sangat penting bagi regu bertahan. Hal
ini dilakukan setelah dapat mematikan dengan pasti terhadap pelari. Untuk
membuat dua mati (double play) perlu dilakukan dengan proses yang sempurna.
Proses membuat dua mati adalah
sebagai berikut.
1.
Pukulan batter yang dapat ditangkap oleh fielder, mengakibatkan batter out.
Kemudian bola dilemparkan pada base yang telah ditinggalkan oleh pelari untuk
dibakar. Pelari tersebut out ataupun dapat dipetik dengan mencegat pelari
sebelum mencapai base yang ditinggalkan.
2.
Second baseman atau short stop dengan memegang bola dapat menyentuh base 2
mematikan pelari terpaksa dari base 1. Kemudian bola dilempar ke base 1 untuk
mematikan batter.
3.
Jika dalam keadaan base penuh pelari (full base), fielder melempar bola kepada
catcher membakar home plate, mematikan pelari terpaksa dari 3. Kemudian penjaga
melemperkan bola ke base lainnya untuk mematikan pelari terpaksa yang menuju
base tersebut.
4) Mati Terpaksa (Force out)
Force out terjadi jika penjaga
lapangan dengan membawa bola dapat menyentuh base, sebelum pelari yang terpaksa
tersebut dapat mencapai base yang dituju. Force out dapat dilakukan oleh setiap
fielder atau pemain yang bertanggung jawab menjaga base, untuk membakar base
sebelum pelari yang terpaksa dapat mencapai base tersebut.
5) Menjaga Pukulan Menahan (Bunt)
Menjaga pukulan pelan serta pendek
(bunt) yang dilakukan oleh batter adalah suatu hal yang lebih sulit. Oleh
karena bunt bolanya tidak bergulir jauh, terpaksa penjaga lapangan mengejar
bola, dan base ditinggalkan tanpa dijaga. Adapaun pelari memiliki lebih banyak
waktu untuk mencapai base yang dituju. Selain itu, penjaga lapangan sering
melempar tergesa-gesa dan kurang tepat, sehingga harus dibantu oleh penjaga
yang lain dengan berlari di belakang bagian infield. Tentukanlah secara tegas
pemain yang akan membantu atau yang bertanggung jawab mengambil bola agar tidak
terjadi kebingunan di antara pemain. Oleh karena itu, perlu diatur strategi
dari posisi pemain.
a)
Posisi pemain
Posisi pemain tempat melakukan
penjagaan sangat tergantung dari situasi bola hasil pukulan bunt. Bunt biasanya
berada dekat di antara home plate dengan daerah lingkaran pitching, atau
sepanjang garis salah base 1 ataupun base 3. Oleh karena itu, para pemain perlu
bergerak ke depan daerah tersebut untuk mengantisipasi bunt. Kesukaran menjaga
bunt akan bertambah jika bola dipukul ke arah sepanjang garis salah.
Jika pemain masih merasa ragu untuk
menentukan apakah bola ke luar atau berada di dalam lapangan, anjurkan pada
pemain jangan menyentuh bola ke luar lapangan. Apabila bola berhenti secara
pasti di dalam lapangan, jagalah dan ambil bola untuk mencoba mematikan pelari
secara pasti. Ketika situasi bola bunt bergerak, first baseman dan third
baseman maju mendekat ke mana serangan bunt. Mereka bergerak di sepanjang garis
salah dan berhenti, untuk dapat mengamati dan memutuskan gerak arah bola di
dalam atau di luar garis salah.
Pitcher dan catcher juga mempunyai
tanggung jawab terhadap bola yang di-bunt. Pitcher menutup lapangan daerah di
depan lingakaran pitching dan catcher menutup di daerah tengah di depan home
plate. Oleh karena first baseman dan third baseman bergerak ke dalam, maka
short stop dan second baseman harus menjaga base masing-masing. Jika tidak ada
pelari di base 2, short stop bergerak menuju base 2, dan second baseman
bergerak menuju base 1.
Pada saat pelari pada base 2,
tujuannya menahan dan mencegah pelari bergerak menuju base 3. Pada situasi ini,
short stop menutup base 3 agak dekat dengan base 2.
b)
Menguasai bola bunt
Untuk menjaga bola bunt biasanya
dilakukan lebih dari satu pemain. Untuk menghindari kebingunan, prioritaskan
salah satu sistem yang akan digunakan. Sistem ini memprioritaskan kepada siapa
pemain yang pertama mendapatkan bola, tergantung situasi bola. Ketika bunt
dilakukan ke suatu daerah, maka pemain yang berada pada posisi tersebutlah yang
bertanggung jawab menjaga bunt. Sebelum terjadi pukulan bunt sebaiknya sudah
ditentukan seorang pemain yang akan mengambil bola sambil berteriak “saya”.
Adapun pemain lain menjauhi bola tersebut untuk memberi kesempatan menangkap.
6)
Cara menjaga bola lambung
Bola melambung biasanya menyilang ke
beberapa posisi, sehingga harus lebih dari satu pemain untuk penjaga bola. Pada
saat bola dipukul ke salah satu daerah yang diperkirakan mudah ditangkap oleh
salah seorang penjaga, maka untuk menghindari keraguan tentukan pemain mana
yang harus mengambil bola. Tim tersebut perlu menentukan siapa yang harus
menangkap bola tersebut.
Pelaksanaan cara menjaga bola
lambung adalah sebagai berikut.
a) Ketika
pukulan bola lambung mengarah ke sebelah kanan atau kiri centre field, centre
field memiliki prioritas tanggung jawab pada out fielder (lihat gambar A)
b) Gerak
arah bola lebih mudah ditangkap sambil lari ke depan daripada mundur, karena
itu outfielder mempunyai prioritas daripada infielder (lihat gambar B)
c) Karena
pitcher dan catcher biasanya tidak dalam posisi yang baik, untuk menjaga
infield fly rute, maka pemain lain memiliki prioritas daripada pitcher dan
catcher (lihat gambar C)
d) Second
baseman dan short stop berdiri pada posisinya dan menjaga bola lambung antara
base 1 dan base 3 daripada first baseman dan third baseman. Oleh karena itu,
ketika bola dipukul melambung antara base 1 dan base 3, diprioritaskan untuk
second baseman dan short stop (lihat gambar D)
e) Catcher
memiliki prioritas bola hasil pukulan lambung dekat dengan home plate (lihat
gambar E)
f) Oleh
karena gerak lanjutan pitcher membuat sukar untuk bergerak menangkap bola
melambung, maka pitcher akan membantu menangkap bola lambung yang tiba-tiba
jika diperlukan (lihat gambar F)
7)
Menjaga Mencuri Base (Steal)
Melakukan steal pada permainan softball
dibenarkan setelah bola lepas dari pitcher. Jika bola belum lepas dari pitcher.
Jika bola belum lepas dari pelari dinyatakan out. Walaupun demikian para pemain
akan mencoba mencuri base. Oleh karena itu, catcher dan penjaga lapangan
lainnya harus beraksi cepat. Apabila terjadi mencuri base, yang harus dilakukan
adalah: (1) bergerak ke arah base dan (2) menyebutkan “Steal”.
8) Menyambung/Meneruskan (Relays Ball)
Ketika bola dipukul berada pada
daerah outfield, cara yang paling
baik untuk melemparkan kembali ke daerah infield
adalah melakukan relay dengan
beberapa pemain. Relay bola adalah
hal yang paling mudah dipelajari oleh pemain. Setelah menerima bola lemparan
dari outfield, kemudian dilemparkan
ke infield. Relay bola ke home plate.
Bola yang dipukul terlalu jauh di outfield,
beberapa pemain melakukan relay untuk
melempar ke home plate. Pada situasi
demikian yang netral dari tanggung jawab bergerak pada posisi untuk menerima
bola dan melakukan relay terhadap
bola tersebut.
9) Memotong Bola (Cut off the Ball)
Kadang-kadang lemparan bola perlu
dipotong di tengah jalan sebelum mencapai sasaran. Contoh: jika ada pelari yang
akan membuat nilai, sebelum bola diterima oleh catcher bola dipotong (ditangkap) oleh pemain lain di depan home plate. Memotong lemparan berguna
juga untuk mematikan pelari yang berusaha mencapai base di depannya.
Posisi memotong bola kira-kira 3
meter dari base. Lemparan sering
dipotong pada base ketiga dan home plate. Untuk melempar ke base 3, bola akan dipotong oleh short stop dan arah bola ke home plate akan dipotong oleh pitcher.
10) Mematikan Dua Pelari (Double Play)
Double
play adalah membuat dua pemain mati dalam satu rangkaian permainan. Double play terjadi ketika short stop dan second baseman bekerja sama dapat mematikan pelari secara terpaksa
pada base 2. Kemudian melemparkan
bola kepada first baseman untuk
mematikan batter. Situasi ini dapat
terjadi apabila: (1) ada pelari pada base
1 dan (2) batter memukul memaksa
pelari menuju base 2.
a) Menjaga
base dua
Second baseman
dan short stop bekerja sama untuk
menutup base 2. Second baseman menutup base 2,
ketika bola diambil oleh short stop
atau third baseman. Short stop menjaga base 2 ketika bola dijaga oleh second
baseman atau first baseman. Jika pitcher mengambil bola, pemain yang
memiliki posisi terdekat dengan base 2
akan bergerak menjaganya.
b) Membuat
dua mati
Untuk
membuat dua pemain mati dapat dilakukan sebagai berikut.
(1) Pemain
melempar bola dengan lempar bawah kepada pemain lain yang akan menutup base (lihat gambar A)
(2) Setelah
menangkap bola, pemain tersebut melangkah dan menyentuh base. Selanjutnya melempar bola ke base 1 atau base lain
yang ada pelari terpaksa, dengan tepat (lihat gambar B dan C)
Demikian
pembahasan ini, semoga bermanfaat …
0 Comments
isi disini