Apa itu e Sport? Buat Toppers yang baru pertama kali
mendengar istilah ini, olahraga elektronik alias e Sports adalah cabang
olahraga yang dilakukan menggunakan PC, mobile smartphone dan konsol. Di
Indonesia, e Sports muncul mengikuti penetrasi internet yang dimulai sejak
tahun 1995. Saat itu, masyarakat sudah bisa menikmati berbagai jenis game
online yang sudah marak di luar negeri. Game online yang yang menggunakan
jaringan memungkinkan banyak orang dari berbagai negara mengakses suatu
permainan bersamaan. Inilah cikal bakal e sport sebagai cabang baru di dunia
olahraga. Sedangkan menurut wikipedia menyebutkan Olahraga elektronik
(juga dikenal
sebagai permainan kompetitif, permainan pro, Esports, e-sports, electronic
sports, atau pro gaming di Korea Selatan) merupakan suatu istilah untuk kompetisi permainan video pemain jamak (multiplayer), umumnya antara para
pemain profesional. Aliran permainan video yang biasanya dihubungkan dengan
olahraga elektronik adalah aliran strategi waktu-nyata,
perkelahian, tembak-menembak
orang-pertama, dan arena
pertarungan daring multipemain. Turnamen seperti The International Dota 2 Championships, League of Legends World Championship, Battle.net World Championship Series, Evolution Championship Series, Intel
Extreme Masters, menampilkan siaran langsung serta hadiah tunai pada
para pemainnyahttps://id.wikipedia.org/wiki/Olahraga_elektronik.
Meski kompetisi
teroganisasi telah lama menjadi bagian dari budaya permainan video,
kompetisi ini telah mengalami peningkatan besar dalam popularitas dari akhir
dekade 2000-an dan awal 2010-an. Jika kompetisi di dekade 2000-an kebanyakan
diikuti oleh para pemain amatir, pengadaan kompetisi profesional dan
meningkatnya pemirsa saat ini mendukung munculnya banyak pemain dan tim
profesional secara signifikan,
dan
banyak pengembang permainan video saat ini membangun permainan dengan corak
untuk memfasilitasi kompetisi tersebut
![]() |
esport barru |
Munculnya warung-warung internet
juga semakin membuat masyarakat Indonesia familiar dengan game online Secara resmi, e sport muncul pertama kali di
tanah air pada tahun 1999. Saat itu, untuk pertama kalinya kompetisi game
online diperlombakan.
Kompetisi ini dicetuskan oleh Liga
Game yang merupakan wadah berkumpulnya para gamers di Indonesia. Quake II dan
Starcraft merupakan dua jenis game yang diperlombakan untuk pertam kalinya.
Lantas, dari mana atlet e sport yang
mengikuti kompetisi tersebut berasal. Ternyata, mereka adalah para gamers
online yang mulai bermunculan di Indonesia sejak menjamurnya warung internet
(warnet). Performa gaming lebih presisi dengan mouse Logitech G900 termurah di
sini!
Event kompetisi game online kedua
selanjutnya berlangsung pada tahun 2002. Saat itu, kejuaraan bertajuk world
cyber game dilangsungkan di delapan kota besar di Indonesia. Saat itu, game
yang dipertandingkan adalah FIFA World Cup, Age of Empires II, Counter-Strike,
dan StarCraft: Brood War.
Meski sempat jatuh bangun, e Sports
di Indonesia mulai mendapatkan tempatnya sebagai cabang olahraga bergengsi. Bahkan,
pada April 2018 Indonesia sukses menggelar event internasional bertajuk
kejuaraan Indonesia Games Championship yang diikuti lebih dari 9.000 peserta
dan ditonton oleh 13.000 pengunjung. Di tahun yang sama, e Sorts juga mencetak
sejarah baru di Indonesia ketika dipertandingkan dalam cabang olahraga ekshibisi
dalam event Asian Games.
Saat ini, sebagian anak muda
Indonesia penggemar game online juga sudah mulai melirik e Sports sebagai
profesi dan bukan hanya semata-mata rekreasi. Alasannya bukan hanya sekadar
passion, lho, Toppers.
Banyak gamers yang memutuskan untuk
terjun sebagai atlet profesional karena cabang olahraga ini bisa memberikan
penghasilan yang lumayan.
Kerennya lagi, tidak sedikit atlet e
Sports Indonesia yang sudah diakui reputasinya di dunia internasional. Beberapa
di antaranya bahkan direkrut klub asing.
Dalam
perkembangannya, jumlah game online yang diproduksi oleh produsen game terus
bertambah. Namun, tidak semua masuk dalam kategori e Sports. Agar bisa masuk
kategori e Sports, sebuah game haruslah pernah dipertandingkan secara
internasional dan diikuti oleh banyak negara.
e
Sports sendiri membagi kategori game menjadi 5 yakni fighting games,
first-person shooters (FPS), real-time strategy (RTS)/multiplayer online battle
arena (MOBA), Sports Games, dan Racing. Di bawah ini adalah contoh game-game
tersebuthttps://www.tokopedia.com/blog/game-e-sport-indonesia/
1.
DOTA 2
Game
Defence of The Ancient 2 (DOTA) dihasilkan berkat kolaborasi antara IceFrog dan
Valve yang masuk dalam ranah e-Sports. DOTA 2 juga banyak memikat gamers yang
ingin serius menjadi atlet e Sports.
Alasannya
karena hadiah kompetisi game ini seringkali menggiurkan. Game ini masuk dalam
kategori MOBA.
2.
Counter Strike
Counter
Strike merupakan permainan yang masuk dalam kategori FPS. Game ini dikembangkan
oleh Valve Software.
Counter
Strik atau yang sering disebut CS merupakan permainan tembak menembak yang
dapat dimainakn di PC maupun konsol (Xbox). Game FPS andalan Valve ini juga
cukup sering diperlombakan.
Hingga
saat ini, CS setidaknya telah dipertandingkan dalam lebih dari 3.000 turnamen
dan diikuti oleh lebih lebih dari 9300 atlet.
3.
League of Legends
Game
yang masuk dalam kategori MOBA ini sudah menghadirkan 2.000 lebih turnamen
dengan total hadiah mencapai $49.579.770. Jumlah atlet e Sport yang memainkan
game ini tercatat lebih dari 5300 pemain profesional.
Meskipun
orang Indonesia kurang familiar dengan game ini, tetapi di luar negeri League
of Legends merupakan game online yang sangat populer.
4.
Mobile Legend
Game
satu ini juga masuk dalam kategori MOBA. Namun, untuk memainkan game satu ini
pemain tidak perlu menggunakan PC dan sekian perangkat pendukungnya.
Sebab,
Mobile Legends merupakan mobile game yang dapat dimainkan di mana saja dan
kapan saja.
Permainan
yang dikembangkan dan dirilis oleh Moontoon Developer ini dimainkan oleh 10
orang yang terbagi menjadi 2 tim. Durasi permainan Mobile Legend adalah 15
menit untuk satu ronde.
Prospek
Atlet e Sport
Seperti
sudah disinggung sekilas di atas, besarnya uang yang bisa diperoleh atlet e
Sport mulai menarik minat bakat-bakat di dalam negeri.
Bayangkan
saja, sebuah kompetisi e Sports yang diselenggarakan di dalam negeri saja bisa
mematok total hadiah hingga Rp 1,5 miliar.
Atlet-atlet
e Sports Indonesia yang sudah terbilang sukses seperti Hansel Ferdinand bisa
meraih penghasilan hingga US$ 103 juta atau sekitar Rp 1,4 miliar hanya dari
hadiah turnamen yang diikutinya.
Pemerintah
Indonesia juga mulai melirik e Sports sebagai ranah yang menarik untuk
dikembangkan. Alasannya, cabang olahraga satu ini sangat berkaitan dengan
industri kreatif dan industri hiburan.
Dengan
semakin banyaknya masyarakat yang berminat dengan olahraga ini, sponsor yang
siap untuk berinvestasi mendanai kompetisi dan para atlet juga akan semakin bertambah.
Indonesia secara resmi memiliki Pengurus Besar (PB) eSports yang akan menjadi wadah
bagi asosiasi serta atlet demi meningkatkan prestasi olahraga elektronik itu di
kancah internasional.https://sport.tempo.co/read/1296722/pb-esports-resmi-berdiri-begini-harapan-ketua-umum-budi-gunawan
Jenderal Pol (Purnawirawan) Budi Gunawan di
Jakarta, Sabtu, 18 Januari 2020, selaku Ketua Umum PB eSports mengatakan,
pembentukan pengurus ini merupakan langkah awal untuk membangun eSports ke arah
yang lebih positif.
"Pelantikan ini merupakan momentum
untuk membangun esports ke arah yang lebih positif dan diharapkan mampu untuk
membawa kemajuan bangsa di berbagai sektor," ujar Budi dalam sambutannya
saat pelantikan PB eSports Indonesia.
Budi yang juga menjabat sebagai Kepala Badan
Intelijen Negara (BIN) itu juga mengatakan pihaknya akan segera membuat
regulasi yang mengatur eSports agar lebih jelas dan terarah sehingga bisa lebih
banyak menorehkan prestasi di tingkat internasional.
"PB eSports harus mampu menghadapi
tantangan dan kendala, dan kita punya PR yang harus diselesaikan, salah satunya
Pembangunan esports training center yang berstandar internasional,"
katanya menambahkan.
Pada SEA Games 2019 di Filipina, ketika
eSports untuk pertama kalinya menjadi salah satu cabang resmi yang
dipertandingkan, kontingen Indonesia sukses menyumbangkan dua medali perak.
Budi berharap prestasi itu dapat terus
ditingkatkan pada kejuaraan lain terutama Asian Games 2022 dan Olimpiade 2024.
Cabang eSports dipastikan akan dipertandingkan.
Hadir juga dalam pelantikan tersebut Menteri
Pemuda Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua
KONI Pusat Marciano Norman, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Dewan Pembina eSports Sandiaga Uno, serta perwakilan
dari 23 tim eSports Indonesia.
Ajang Turnamen e Sports Terbaru
Dalam
rangka mempersiapkan tim nasional e Sports untuk SEA Games 2019, Indonesia
E-Sports Association (IESPA) menggelar Tokopedia Indonesia Esports National
Championship (IENC).
Kompetisi
ini mempertandingkan 3 jenis permainan yang juga dipertandingkan di SEA Games
2019: Dota 2, Mobile Legends dan Tekken 7.
Menariknya,
kompetisi ini diadakan di berbagai daerah seperti Bandung, Yogyakarta,
Surabaya, Manado, Padang, Palembang, Lampung, Tarakan, Pontianak, Samarinda,
Jakarta dan Papua Barat.
Salah
satu tujuan utama kompetisi ini adalah menjaring bakat-bakat daerah untuk
diarahkan menjadi atlet nasional. Sebab, para pemenang berkesempatan mengikuti
pelatnas e Sports pertama.
Sumber :
esports.id
0 Comments
isi disini