Laa Haaulaa'a walaa quata illah billah 🙏
Untukmu yang membaca ini semoga mengambil sisi positifnya saja.
Kalaupun ada kesamaan cerita dari kehidupan sendiri itu diluar dari kesadaran saya. Karena ini merupakan hanya sebuah kisah yang tercipta dengan sendirinya mungkin?.
Wallahui ' a lam Bissawaf
setiap makhluk terkhusus wanita wajar melakukan hal ini menulis sesuai suasana hatinya karena perempuan adalah ciptaan Allah swt. yang pelembut, kasih sayang dan nyata dalam hal perasa karena seutuhnya perlakuan yang ia dapatkan dari sesorang Hatinyalah yang ikut merasakan sekaligus menggambarkan suasana hatinya.😇🙏
![]() |
IZINKANKU HALALKANMU KARENA ALLAH
Jumat siang matahari mulai membakar
tubuhku beserta salah seorang temanku Jidan Ahmad fahrezy . kala itu bel pulang
berbunyi pertanda materi pembelajaran olahraga telah selesai.Tak ku sangka dia
sedang menunggu ku di koridor kelas, ia mengajakku untuk pulang bersama .Akhirnya
kami berjalan bersama menuju asrama Namun Jidan membuat suatu pembicaraan basa
basi ngak jelas, yang tadinya aku pikir
ia ingin memberikanku ucapan selamat ulang tahun karena hari ini adalah tepat
aku berusia 16 tahun . yah wajar saja aku berharap ucapan selamat darinya
karena ia juga salah seorang teman baikku dan kebetulan aku kecewa satu hari
ini di dalam kelas tidak ada satupun teman yang memberikan ku ucapan selamat
ultah sama sekali .Tapi… ternyata tidak. Dia hanya membahas hadiah yang pernah
ku berikan telah ia temukan kembali setelah ia pernah menghilangkannya .Dia
bahkan berfikir dan menyuruhku katanya
‘’bagaimana kalau kau saja yang
menyimpannya nanti ketika aku ingin memakainya aku akan memintanya lagi padamu??’’.
‘’Yang jelas saja kataku’’ itukan
sudah sah menjadi milikmu. Mestinya dengan kejadian kau pernah menghilangkan
kau lebih berhati- hati dalam menjaganya belum lagi itu sesuatu yang sangat bermanfaat untuk kamu.
Akhirnya aku sudah sampai di depan pagar asrama putri. Sedangkan dia memilih
untuk terus ke pantry untuk menyantap jatah makan siangnya meskipun obrolan
hanya berhenti disitu. Akhirnya ke esokkan hari Tiba…
****
Hari ini hari sabtu tepatnya sudah tanggal
30 september, jujur saja aku heran kenapa Jidan tak memberiku ucapan hingga
hari ini, bahkan sikapnya kepadaku terlihat dingin tak seperti hari biasa dia
suka bercanda di depan tempat duduk ku di kelas.Tapi tiba- tiba saja aku
berfikir ‘’ dia mempersiapkan kejutan ?’’dalam hatiku ‘’mana mungkin? ‘’Bakatnya
memang aku suka. Tapi kalau dia memberikan ku hadiah dalam bentuk itu pasti itu
sangat membuang – buang waktu baginya. Ku akui bakatnya memang besar tapi aku
pun tak mau mengharapkan hal- hal besar mana mungkin ia ingin bermain gitar di
hadapan ku itu hanya mimpi. selang beberapa menit kemudian, karena hari ini
hari sabtu maka kita di anjurkan untuk melaksanakan apel pulang . Setelah apel
pulang tiba- tiba dia menghampiriku dalam sekejap bersama salah seorang
temannya kulihat ia membawa secarik kertas panjang bertuliskan kaligrafi atas
namaku terharu sekaligus bahagia karena ternyata ia mengingat hari penting itu.Jidan
berkata” alasannya ternyata karena kemaren dia malu untuk memberikan ini langsung kepadaku. Mungkin inilah hadiah
sederhana darinya. Namun, yang bikin kaget aku, Mungkin sudah lama ia membuat
& mempotret kaligrafi ini untuk ia siapkan sebagai ucapan maaf dan ucapan ultah karena kaligrafi tersebut
menjadi foto Dp dari salah satu akun sosial medianya dan yang membuatku heran
captionnya ia berkata dengan lugunya ‘’ sorry telat’’ nah dari situ aku
berfikir ‘’apa maksud dari kata – katanya ini ?’’selang beberapa menit aku
melihat postingannya ini, ada pesan darinya mengatakan’’ maaf yah telat kasih
ucapan selamat ulang tahunnya .’’ yah langsung saja aku balas pesan singkatnya
dengan jawaban’’ Ngak apa-apa kok teman
, makasih yah ’’ meskipun telat kan aku senang bisa dapat hadiah sederhana dari
kamu yah kaligrafi yang sangat indah itu . terima kasih karena aku tahu pasti
membuat ini cukup sulit meskipun itu hanya terlihat sederhana tapi luar biasa
bagiku. Hari-hari berlalu .
****
Hari
ini tepat hari senin .Itu artinya kita kembali lagi mengikuti proses belajar
hari ini, seperti biasanya pukul 07:00 upacara akan segera dimulai .Tapi, lagi-
lagi aku belum melihat batang hidung temanku yang satu itu jadi banyak yang
terlintas dibenakku tapi aku takut mengungkapkannya kataku dalam hati’’ apa dia
sakit yak?’’ternyata selang beberapa menit sebelum upacara dimulai dia akhirnya
datang dan memukul sedikit kepalaku dengan pelan dengan sapaan ‘’Hey pagi,,,Emtri
‘’(dengan sesekali senyum tipisnya).tepat pukul 07:10 upacara dimulai …..
Karena
bosan berdiri si Jidan ini sesekali menganggu konsentrasiku pada saat upacara
ia selalu saja mengajakku ngobrol basa- basi ngak jelas gitu,,, meskipun aku
sedikit heran terkadang aku merasa itulah hal seru dan menyenangkan dari
dirinya selama dia menjadi temanku di 2 semester ini.Bahkan, banyak adek kelas
yang menyangka bahwa kita dikiranya adalah sepasang kekasih yang serasi dan
kocak karena sama- sama jail, seru- seru abis ,yah meskipun kenyataannya kita
hanya sahabatan waktu itu hahahaha… tanpa rasa bersalah Jidan ini nanya- nanya ngak jelas gitu
padahal lagi upacara Jidan bilang ke aku ,,,
‘’hey… kamu udah sarapan ngak tadi
di pantry ?’’ aku nanya gini karena hari ini aku datang pagi jadi aku ngak tau
kamu udah makan apa belum.
‘’Ohiyya,, emangnya kemarin kamu
datang sore yah??’’
‘’Kok wajah kamu pucat gitu
!!’’Ngak sakit kan?......
***
Belum
sempat kujawab ketiga pertanyaannya itu yang ngomong ngak pake koma eh dia
motong aja gitu tiba-tiba hemmm malas deh katanya lagi singkat “Jawab aku dong”
(Tanpa rasa malu dengan teman-teman yang lain yang sama ada di barisan upacara
)ia tampak asyik ngajak ngobrol aku dengan pede nya.
Karena
dia nyerocos terus aku jawab ajah singkat – singkat
‘’ iya udah kok tadi.”
‘’Hemmss… iyya aku di antar keasrama
sama abihku kemarin sore’’
‘’ngak . ngak sakit .! jawab ku
singkat. Meskipun sejujurnya kepala ku
sakit pusing gimana gitu sedari tadi
malam . bahkan aku kira aku ini akan terkena demam lagi.
Ngak
bosan-bosan si Jidan bertingkah laku semakin menjadi di upacara itu segala cara
ia lakukan untuk mengganggu ku . karena ia mendapat sehelai kayu kecil
dilapangan itu ia memakainya lagi untuk menyentuh bagian samping jilbab yang ku
kenakan. Selang beberapa menit pemimpin upacara menyuruh kami- kami ini dalam
keadaan posisi siap, setelah tadi posisi istirahat untuk mendengarakan amanat
dari Pembina upacara yang ku habiskan hanya untuk meladeni kejailan Jidan
padaku . tak sampai distu saja…..
****
Seusai
upacara tadi aku dan Jidan bersama teman- teman yang lain masuk mengikuti jam
pelajaran yang kala itu adalah pelajaran yang cukup mengasyikkan soalnya kita
akan belajar seni budaya selama 4 jam dan kebetulan guru kami ngak sempat hadir
terpaksa karena kebosanan waktu kososng hanya kita gunakan untuk seru-seruan di
ruang seni kala itu meskipun ada beberapa dari mereka yang melanjutkan tugas
seni yang belum selesai sejak minggu lalu..Aku kira aku bisa puas bernyanyi di
ruang seni di iringi salah seorang temanku yang mahir bermain keyboard dia
bernama Fatmah ternyata baru 2 lagu usai kunyanyikan si Jidan membawa 1 orang
suruhannya untuk memanggilku karena dia ada di balik ruang sempit di ruang seni
sedang bermain gitar suruhannya ini bernama Arenza dia bilang
‘’Eh lhoo di panggil tuh sama si
jidan di ruangan sudut sana katannya penting!’’
‘’Yah gue bilang ‘’emang dia kenapa
lagi tuh ngak jelas banget sih.’’
‘’Aduh gimana nih fatmah gue pergi ngak yah
??’’
‘’males aah takutnya gue…’’ (dengan nada
pikiran yang aneh-aneh )
‘’Cuma sendirian doang disana cewek kan
serem …!’’ nanti gue di apa- apain lagi. Fatmah gimana nih hemsss… temenin dong
ma’’(Memohon dengan sangat ke fatmah)’’
Ahirnya
Fatmah megangguk dan berkata ‘’ Ya iya deh tapi bentar doing kan?’’ (Tanya
nya.)akhirnya kami berdua beranjak menjauh dari keyboar yang dimainkan tadi
oleh Fatmah.
Dan aku menjawabnya’’ iyya lah
bentar doing ngapain lama- lama sama
cowok resek kaya mereka berdua’’ (sambil ku sangkutkan tanganku ke pudak/
belakang lehernya .)Pada saat sampai disana…. Aku heran kok dia malah nyolot
bilang ‘’kok lho bawa temen sih? Kan yang gue pangil Cuma lho Emtri gimana sih
!!’’sambil menyambung tolakan kedatangan temenku ‘’lho juga sih Fatmah ngapain
mau ngikut ajah kaya kucing coba?’’
(Fatmah
hanya diam ). Jawabku ‘’emang ada apa sih sebenarnya?
‘’Penting
banget yak?’’ Sampai harus manggil aku privat gitu cuman kita berempat?’’
Jidan
kemudian menyuruh kami berdua untuk duduk melantai entah apa yang harus
diperbincangkan. Tak terasa perbicangan kami Cuma basa- basi doang soal nya
daritadi Jidan sama si Arenza Cuma bercanda mulu. Tapi, sempat sih Susana tiba-tiba
berubah bernuansa romantis gitu soalnya wajah Jidan langsuung saja serius
banget dia bilang ‘’Emtri.. gue mau nyanyi buat lho satu lagu ajah dengerin yak
baik– baik. Lagunya emang bener sih
bikin baper banget karena sampai-sampai si Fatmah senyum lebar tercengang dan
matanya begitu berbinar tampak ada muncul kagum karena kehebatan Jidan dalam
bermain gitar.sedangkan aku hanya terhanyut dalam lagu itu karena aku begitu
menghayati isi lagunya karena sejak awal kan aku memang tertarik dengan
kemahirannya bermain gitar.Yang membuatku kaget banget!!! Setelah lagu itu
habis dia menampakkan wajahnya semakin serius saja ternyata ia ingin mengatakan
ini…….
‘’
Emtri sekarang ini Kamu lagi kosong kan?’’
‘’Sebenarnya
udah lama aku mengangumi kamu ‘’ dari awal kita masuk ke sekolah ini’’ ‘’karena
suara kamu ketika tadarrus di mushollah
Masya Allah ‘’(tapi sebelum meyampaikan ini ia menyuruh Fatmah dan Aren
untuk berdiri dan berbalik ke belakang seolah- olah tidak menyaksikan kejadian
detik itu)
Lanjutnya,’’aku
sadar kok kamu ini anak ustadz jadi aku hari ini hanya mau menyatakan
perasaanku yang sekarang ini dan aku ngak mau kalau persahabatan kita rusak
karena ini.Setidaknya aku sudah menyampaikannya yang kuharap kalau kamu merasakan
hal yang sama sepertiku. Aku mohon jujurlah insya allah setelah lulus SMA di
sini, dan kita berdua telah sama-sama lulus sarjana aku siap memberanikan diri menemui
ummi dan abihmu untuk meminta restu dari mereka Aku mengatakan ini karena aku
mau suatu saat aku di izinkan untuk menghalalkanmu karena Allah.(Jidan dengan
senyum lebarnnya yang manis).Emtri terdiam lalu ternyata Emtri menjawab
pertanyaan dari Jidan ‘’hemm… sebenarnya aku juga telah lama telah mengagumi
kamu ditambah lagi aku lihat kamu rajin ibadahnya .Dan hal seperti itulah yang
kiranya dicari oleh abihku aku harap jangan pernah berubah’’ .
***
Setelah
kejadian ini. Keesokan harinya mereka kembali bersahabat dan bermain bersama
meskipun sempat sedikit canggung karena kemarin telah mengakui perasaan
masing-masing. Tetapi lama-kelamaan mereka kembali sama seperti biasanya namun
mereka memilih berhubungan untuk lebih menjaga jarak sejak saat itu. Dan karena
kejadian ini semakin banyak saja adik kelas mereka yang berpendapat kalau
mereka berpacaran .padahal keputusan mereka adalah hanya ingin bersahabat.
***
Tak
terasa waktu membawa mereka telah
menyelesaikan sekolah di SMA 17 Harapan Bangsa Selama 3 tahun .Lama tak bertemu
sekitar empat tahun yang lalu ternyata Emtri Nurzakina Mawaddah telah menjadi
Lulusan universitas ternama di Jakarta dan menjadi lulusan terbaik dan termuda .Sekarang
ia genap berusia 25 tahun .Tapi yang di fikirkan Emtri saat ini adalah jujur saja (ucapnya)
‘’hingga saat ini perasaannya tak berubah dan masih mengingat sahabatnya Jidan.’’namun, ia sedih karena
empat tahun terakhir ini ia tak pernah mendapat kabar dari Jidan sama sekali.
Fikirnya mungkin Jidan udah ganti nomor handphone.Kabar terakhir yang ia tahu
Jidan ambil kuliah di Mesir salah satu universitas ternama pula, dan katanya ia
juga akan menghafal al- Quran disana .Hingga suatu ketika Emtri terkaget karena
tiba-tiba saja mendapat telpon dari Bunda Jidan dengan pembicaraan yang cukup
panjang via telephone bunda Jidan bilang ke Emtri
‘’Nak sekarang ada dimana?gimana
kabarnya sayang?” udah tau Belom kalau Jidan sekarang udah kembali lagi ke
Indonesia karena di suruh sama ayahnya untuk menjadi pemilik tunggal perusahaan
ayahnya tanpa harus meniggalkan profesinya sekaligus hobinya sekarang ‘’
Emtri
kemudian heran karena setahunya hobinya cukup banyak sedangkan ia tak tahu yang
mana yang bunda Jidan maksud. Tanpa ragu ia bertanya
’’Emang Jidan Sekarang sibuknya Apaan
tante ?’’
Bunda
Jidan berkata singkat’’ emang Jidan ngak pernah ngabarin Kamu semenjak di Mesir
ia juga jadi Ustadz di sana dan
Alhamdulillah Udah jadi penghafal al-Quran juga dianya ‘’ awalnya juga tante kaget ,
pulang –pulang dia bilang itu udah jadi Hobi juga buat dia ‘’
‘’Aku kaget tante dengernya tapi
alhamdulillah dan masya Allah banget yah tante dia Sekarang’’.(Ucap Emtri
membalas perkataan bunda dari Jidan)Dan tiba- tiba Bunda Jidan Motong
pebicaraan tiba-tiba dengan nada serius bertanya Kepada Emtri’’Besok tante sama
ayahnya Jidan boleh kerumah kamu kan?” dan tante Harap kamu Dan ummi beserta
Abihmu ada di rumah ?”
Aku Cuma bilang’’ iyya Boleh kok
tante’’dengan senang hati .
Keesokan harinya ternyata benar Ibunda Jidan
dan ayahnya benar-benar datang kerumah ku dan ternyata Jidan juga ikut .
Meskipun aku merasa aneh tapi aku tetap berusaha tenang dan segera
mempersilahkan Mereka masuk dan duduk diruang tamu. Dan beberapa menit kemudian
aku disuruh untuk memanggil kedua orang tua ku.Setelah itu aku masuk ke dapur beberapa menit untuk membuat minum untuk
mereka.Heranku mengapa setelah membawa minuman ke atas meja aku juga disuruh
untuk tetap tinggal di ruang tamu ?Tiba-tiba saja hening. Mereka semua terdiam
dan Jidan langsung berbicara
‘’Emtri alhamdulillah Allah mempertemukan kita
kembali .’’Mungkin memang kamu hampir lupa tapi itu telah lama menjadi
cita-cita terbesarku .Jujur kedatanganku hari ini beserta orang tua ku benar-
benar ingin sekali mengatakan hal ini dan insya Allah aku siap bertanggung
jawab dengan ini.Tiba-tiba Jidan berkata
‘’ummi abih aku Mau jujur dari dulu
kan memang kami telah menjadi sahabat selama SMA dan dulu Jidan punya janji
sama diri Jidan sendiri kalau Jidan mau menikahi Emtri.’’ ‘’Apakah ummi dan
abih mengizinkan ?’’Kalau soal orang tua Jidan sudah sejak lama memang
mengharapkan Emtri bisa jadi bagian dari keluarga kami. Insya Allah Jidan mau melakukan
ini karena Allah Jidan janji akan membahagiakan Emtri.(Kata Jidan dengan Serius
sambil tersenyum memohon restu )
‘’Abih dan ummi , Ngak Punya hak jawab
nak karena yang jalanin nantinya kalian’’.
Coba
tanya langsung ke Emtri sendri’’(jawab Orang tua Emtri)
Tapi
di ruang tamu itu Emtri hanya terdiam sambil sesekali menampilkan senyumnya.
Tapi,
tanpa canggung pula dengan serius Jidan melanjutkan pembicaraan dengan serius
‘’Emtri kamu masih ingatkan ?kalau dulu kita pernah membicarakan hal- hal bodoh
dan masih aneh menurut kamu untuk dibicarakan tapi bagiku sejak saat itu aku
akan serius untuk hal ini di kemudian hari. Dan tepat hari ini aku ingin
mendapatkan kepastian itu apakah perasaanmu masih sama? Dan aku juga pernah
berjanji bahwa setelah sarjana aku akan menemui orang tuamu ?”jadi
bagaimana?Kumohon dengarkan perkataanku dengan baik.
‘’Emtri….( bismillahirrohmanirrohim
perkataan jidan dalam hati)Izinkanku halalkanmu karena Allah’’
karena
awalnya memang benar itu hanya omongan anak remaja dimasa SMA yang mungkin
diluar pikiran. Tapi waktu membawaku setelah lulus SMA aku melewati masa-masa
kuliah yang kulakukan adalah isthikharah yang berkepanjangan sesekali namamu
adalah bagian dari doaku dan semakin hari namamu lah yang semakin jelas
ditunjukan Allah untuk terpatri dihatiku Jadi aku begitu Percaya akan arah yang
ditunjukkan-Nya itulah yang membawaku memberanikan diri mengingat perkataanku
di masa lalu dan insya Allah kulakukan ini semata- mata karena ingin menggapai
Ridho-Nya . maaf membuatmu lama menunggu dalam sebuah penantian tapi itu
kulakukan semata- mata ingin benar-benar membenahi diriku dulu kala itu.
Hari
ini adalah saatnya aku ingin mengungkapkan keseriusanku padamu, sekali lagi
kukatakan padamu ‘’izinkanku halalkanmu karena Allah’’
Emtri
tersenyum dan Mungkin terharu karena sampai-sampai meneteskan air mata dan
mengangguk seolah pertanda ia menerima Lamaran dari sahabatnya
yang tak lama lagi akan menjadi Imam bagi kehidupannya. Kedua orang tua mereka tersenyum lebar dan
ikut merasakan kebahagiaan yang seketika tercipta di hari itu.Dan sampai
sekarang Mereka pun hidup bahagia setelah melangsungkan pernikahannya di
masjid Agung Al Akhbar Badda shalat
subuh.(salah satu masjid dekat rumah Emtri)meskipun Pernikahan mereka tidak
dihadiri banyak tamu undangan dan cukup sederhana tapi momen ini adalah momen
yang sangat membahagiakan bagi mereka berdua karena insya allah ini adalah hal
yang paling bersejarah dalam kehidupan mereka.
0 Comments
isi disini