BAGIAN-BAGIAN DAN CARA KERJA OTAK
Mungkin terkadang kita merasa tidak
mempunyai otak yang encer, yang bisa berpikir optimal, kapanpun di manapun,
kita tidak boleh menyalahkan otak kita, dengan menganggap otak kita bodoh atau
sebagainya, karena otak manusia sangatlah luar biasa, yang terdiri dari lebih
dari 200 Miliar Sel neuron yang terkoneksi, jadi yakinlah komputer tercanggih
pun, tidak akan mengalahkannya, oleh sebab itu tidak ada orang yang bodoh,
tetapi nyatanya adalah orang-orang yang tidak tahu cara kerja otaknya sendiri
dan bagaimana mengoptimalkannya, dan Inilah
bagian-bagian otak!
Otak Reptil (Satpamnya Otak)
Sistem pengamanan otak kita
, utamanya dikendalikan oleh system atau otak reptile kita. Otak reptil ini
terletak di lapisan paling dalam dari sel otak kita. Ia bekerja secara
instinctive otomatis. Pada situasi aman ia bekerja dengan cara normal, seperti
biasanya kita. Sedangkan dalam situasi berbahaya atau mengancam ia bekerja
dengan cepat dan mengerahkan seluruh kekuatan untuk melawan bahaya atau
melarikan diri menghindari bahaya.
Untuk keperluan belajar dan
berpikir kreatif, mestinya otak reptile dikondisikan aman. Dalam kondisi aman,
otak reptile mampu bekerja dengan baik dan mendukung bagian otak lain untuk
belajar. Bahkan dalam kondisi aman ini, memungkinkan otak untuk lebih berani
mengungkapkan ide-ide baru. Ide-ide baru yang mungkin belum pernah ditemukan
orang, sehingga berkembanglah pemikiran-pemikiran kreatif. Sementara itu dalam
situasi terancam otak reptile akan memberintak. Termasuk hal-hal yang mengancam
otak reptile adalah takut pada guru, takut tidak lulus, cemas mendapatkan nilai
jelek atau ketakutan lainnya.
Limbik/Mamalian (Manajernya Otak)
Sebelah luar dari lapisan otak reptil terdapat lapisan otak mamalia, lymbic system-lapisan tengah. Otak mamalia berfungsi mengendalikan emosi dan perasaan kita. Peran emosi dalam kehidupan dan dan belajar telah diteliti dengan baik oleh Daniel Goleman, yang dikenal dengan Emotional Intelligence atau EQ.
Pada situasi yang
membosankan dan jenuh, otak mamalia bekerja secara negative. Misalkan pada
siang yang panas, kita diminta untuk membuat suatu karangan di dalam kelas. Apa
yang kita rasakan? Mungkin malas, bosan atau jenuh. Sebaliknya apabila otak
mamalia kita dibuat tergugah, termotivasi, terpancing dan bersemangat maka kita
akan mampu menyelesaikan beragam persoalan dengan lebih baik. Untuk contoh di
atas apabila diberikan alternatif penyelesaian yang lebih menarik, misalkan
siswa boleh membuat karangan di mana saja yang dianggap nyaman. Boleh di taman,
di perpustakaan, dan lain-lain. Bila otak mamalia sudah mendukung hasil belajar
akan lebih optimal.
Neocortex (Direkturnya Otak)
Lapisan sebelah luar dari
otak mamalia adalah lapisan otak neocortex. Lapisan terluar yang hanya dimiliki
oleh manusia tidak oleh mahluk lain. Keberadaan otak neocortex menjadi
keistimewaan manusia. Dengan neocortex manusia mampu membaca dan menulis puisi,
mampu melakukan perhitungan yang rumit, menyusun rumus-rumus dan sebagainya.
Tak ada satupun binatang yang mampu melakukannya.
Satu hal penting yang harus
digarisbawahi adalah otak neocortex dapat bekerja secara optimal jika didukung
oleh dua lapisan otak yang lebih bawah yaitu mamalia dan reptile. Neocortex dapat berpikir secara kreatif jika
emosinya senang, bersemangat, termotivasi dan instinknya merasa aman.
Sebaliknya otak neocortex tidak dapat bekerja dengan baik jika otak mamalia
bosan dan otak reptile terancam.
Belahan Otak Kiri dan Kanan
Keberbakatan, kepandaian
dan kreatifitas ditentukan oleh struktur otak. Cerebaral cortex otak dibagi
dalam dua belahan, belahan otak kiri (left hemisphere) dan
belahan otak kanan (right hemisphere) yang disambung oleh
segumpal serabut yang disebut corpus callosum. Belahan
otak kanan menguasai dan mengatur belahan kiri badan, sedangkan belahan otak
kiri menguasai dan mengatur belahan kanan badan.
Respon, tugas dan fungsi
belahan otak kiri dan kanan berbeda dalam menghayati berbagai pengalaman
belajar, sebagaimana seseorang mengalami realitas secara berbeda-beda dan unik.
Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk berpikir rasional, analitis,
berurutan, linier, saintifik (seperti untuk belajar membaca, bahasa, aspek
berhitung dari matematika). Jadi bagian otak ini yang digunakan untuk berpikir
mengenai hal – hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat
memfokuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang
warna dan irama. Belahan otak kanan berfungsi untuk berpikir holistic, spasial,
metaphoric dan lebih banyak menyerap konsep matematika, sintesis, mengetahui
secara intuitif, elaborasi, dan variable serta dimensi humanistic mistik.
Otak kanan ini mengurusi
masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme,
musik, dan proses pemikiranlain yang memerlukankreativitas, orisinalitas, daya
cipta, dan bakat artistic. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat
oleh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala
rupa dan bentuk, warna – warni dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran
dan dimensi yang mengikat.Seseorang yang semata-mata menggunakan salah satu
sisi otak saja seringkali mengalami kesulitan menggunakan sisi otak yang lain
secara bergantian. Karena itulah mereka yang terdidik untuk lebih dominan
berpikir secara logis akan cenderung mengabaikan kemampuan kreativitasnya,
sehingga akan mengalami keterbatasan kemampuan untuk berpikir di luar batas
rasional yang telah diajarkan padanya. Ia akan menjadi seseorang yang berpikir
dengan dimensi tunggal dan meyakini bahwa caranya tersebut adalah yang paling
efektif.
Misalnya seseorang yang
tidak pernah diajarkan untuk menggunakan pola pikir yang logis dan rasional
akan menjadi seorang pelukis dan desainer yang hebat, tetapi kurang terbiasa
dengan gambar arsitektural yang memerlukan pemikiran logis dengan susunan dan
perhitungan analitis. Juga ditemukan fakta, bahwa salah satu sisi otak yang
kurang dipergunakan tersebut diaktifkan, seringkali hasilnya akan menjadi jauh
lebih efektif dibandingkan hanya salah satu bagian saja yang aktif. Ternyata,
bila kedua sisi otak tersebut dapat bekerja secara bergantian sesuai dengan
situasi dan kondisi yang dihadapi maka akan terjadi suatu sinergi yang
memberikan hasil akhir yang lebih baik.
Pemberian beban yang sama
kepada kedua dimensi pikiran ini, kita dapat berpikir lebih efektif dengan
santai. Daripada hanya terbiasa dengan pola berpikir secara ilmiah atau
imajinatif, tentu akan jauh lebih baik lagi bila kita mampu berpikir dengan
kedua pola tersebut secara terpadu. Untuk memperoleh kemampuan tersebut, anda
hanya perlu melatih pengembangan kekuatan otak anda seluruhnya, dan potensi
tersebut terdapat pada diri setiap orang, termasuk ANDA!!!
0 Comments
isi disini