Keterbatasan bukan alasan menjadi terbatas apa yang dilakukan,tapi dengan keterbatasan itu memaksimalkan usaha dan perjuangan untuk melampaui keterbatasan itu
Biodata
Helen Keller
Nama Lengkap : Helen Adams Keller
Tempat Lahir : Tuscumbia, Alabama
Tanggal Lahir : 27 Juni 1880
Pekerjaan : Menulis, Aktivis dan
Dosen
Orang tua : Arthur H.Keller
(ayah) dan Kate Adams Keller (ibu)
Biografi
Helen Keller
Helen Keller lahir di Tuscumbia,
Alabama, 27 Juni 1880. Anak perempuan dari pasangan Kapten Arthur Henley Keller
dan Kate Adam Keller. Sewaktu dilahirkan Helen memiliki penglihatan dan
pendengaran yang normal.
Pada Februari 1882 saat ia
menginjak usia 19 bulan, ia diserang penyakit yang menyebabkannya menjadi buta
dan tuli. Ia menjadi frustasi karena kesulitan berkomunikasi, sering marah, dan
sulit diajar. Ia terus berusaha untuk berbicara, namun tak seorang pun
dapat memahaminya termasuk orang tuanya sendiri. Hal ini membuat nya sering
mengamuk dengan membuang semua benda-benda yang ada di sekitarnya.
Pada 3 Maret 19887 saat usianya
menginjak 7 tahun orang tuanya mempercayai Anne Sullivan menjadi guru pribadi
dan pembimbing Hellen agar menjadi lebih baik. Anne Sullivan (pembimbingnya)
juga pernah mengalami hal yang serupa dengan Helen Keller saat ia berusia 14
tahun. Lalu Anne bersekolah di sekolah khusus orang cacat. Anne yang awalnya
buta mendapatkan penglihatannya kembali setelah menjalani operasi. Pengalaman
itu memicunya untuk giat belajar dan menjadi guru yang sangat baik. Ia bisa
memahami penderitaan yang dialami oleh Helen.
Anne mulai mengoreksi kebiasaan
buruk yang dilakukan oleh Helen. Setiap kali Helen mengamuk, Anne mendiam
kannya saja sampai Helen tenang. Awal proses belajar Helen saat Anne memberikan
sebuah boneka kepada Helen dan mengejakan kata b-o-n-e-k-a ditangannya. Helen
terpesona dan ganti mengejanya di telapak tangan Anne. Helen Keller sangat
senang sekali. Ia cepat sekali menangkap apa yang diajarkan Anne padanya. Ia
tidak dapat sepenuhnya memahami apa artinya. Dan ketika Anne berjuang untuk
mencoba membantunya untuk memahami, ia juga mencoba berjuang mengontrol
kelakuan buruk Helen yang terus berlanjut. Mulai saat itu Anne selalu mengejakan
nama-nama benda di telapak tangan Helen.
Sampai saat itu Helen belum juga memahami sepenuhnya arti
kata-kata yang diajarkan oleh Anne. Pada suatu ketika Anne menuntunnya ke pompa
air pada 5 April 1887, semua itu berubah. Annie memegang tangan Helen di bawah
air dan dengan bahasa isyarat, ia mengucapkan "A-I-R" pada tangan
yang lain. Saat Helen memegang tanah, Annie mengucapkan "T-A-N-A-H".
Sesuatu tentang hal ini menjelaskan arti kata-kata itu ke benak Helen, dan Anne
segera melihat di wajahnya bahwa Helen akhirnya mengerti.
Kemajuan Helen sejak saat itu mencengangkan. Kemampuannya
untuk belajar berkembang pesat melampaui dari apa yang pernah dipikirkan oleh
orang lain sebelumnya dalam diri seseorang yang tanpa penglihatan atau
pendengaran.
Helen diajar membaca lewat huruf Braille (buku untuk orang
tuna netra) sampai mengerti apa maksudnya. Helen menulis, "Saya
ingat hari yang terpenting di dalam seluruh hidup saya adalah saat guru saya,
Anne Mansfield Sullivan, datang pada saya." Dengan tekun, Annie mengajar
Helen untuk berbicara lewat gerakan mulut, sehingga Helen berkata, "Hal
terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal
yang dirasakan di dalam hati."
Helen pun juga bercerita :
“Kami berjalan menuruni jalanan ke rumah, ditarik oleh
aroma sarang lebah yang tertutup. Seseorang menggambar air dan guruku
menempatkannya di bawah tanganku sesuatu yang memancar. Sewaktu arus dingin
yang memancar, di atas sebelah tanganku yang lain guruku mengeja kata air,
awalnya lambat, lalu diulangi lagi. Aku masih berdiri, seluruh perhatianku
terpusat pada gerakan-gerakan tangannya. Tiba-tiba aku merasa kesadaranku yang
berkabut akan sesuatu yang telah terlupakan, suatu ingatan yang mendebarkan
kembali, dan bagaimana misteri dari bahasa terungkap olehku.”
Lewat Braille ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani
dan Latin yang semakin menambah wawasannya tidak hanya itu dengan Braille Helen
mulai membaca buku seperti Snow White and the seven Dwarf dan Little Ugly
Duckling. Secara bertahap Hellen mulai mengenal dunia luar.
Michael Anagnos mempromosikan Helen, satu dari banyak
artikel yang ia tulis menyatakan bahwa “ia adalah sebuah fenomena.” Pada 4
November 1891, Helen mengirimi Michael Anagnos sebuah hadiah ulang tahun berupa
cerita pendek yang ia tulis berjudul “The Frost King” (Raja Embun Beku).
Anagnos sangat senang dengan ceritanya hingga ia segera mempublikasikannya
dalam sebuah majalah yang disambut sebagai karya yang cukup penting dalam
sejarah sastra.
Helen Keller kemudian bersekolah di sekolah luar biasa.
Disana ia belajar menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan
teman-temannya. Helen memiliki keinginan yang belum terwujud yaitu ia ingin
bisa bicara. Helen tidak bisu hanya saja karena sejak kecil ia sudah tak bisa mendengar
dan melihat maka ia juga tak bisa menirukan suara orang. Helen kemudian
menyampaikan keinginannya tersebut pada Anne.
Annie kemudian membawa Helen menjumpai Mary Swift Lamson
ia adalah seorang wanita yang ahli melatih siswa bisu tuli untuk bicara. Wanita
itu kemudian memegang tangan Helen dan meletakkannya pada rahang dan
tenggorokannya dan mulai mengeluarkan suara. Proses belajarnya sangat lamban
dan sulit. Ia ingin Helen menirunya dengan menggunakan tangannya untuk
menyesuaikan gigi serta lidahnya secara benar agar dapat menghasilkan suara
yang tepat. Dirumah, Helen meminta Anne untuk mengajarinya dalam berbicara.
Usahanya untuk dapat berbicara terbukti di tahap ini tidak berhasil. Hal ini
lalu bertalian dengan fakta bahwa pita suara Helen sebelumnya tidak dilatih
dengan semestinya untuk diajari berbicara.
Pada tahun 1894 Helen dan Anne bertemu dengan John D.
Wright dan Dr. Thomas Humason yang berencana untuk mendirikan sebuah sekolah
untuk mengajar berbicara orang-orang yang tuli di New York. Helen dan Anne
sangat bersemangat atas rencana ini dan kepastian dari dua pria itu bahwa
kemampuan Helen berbicara dapat diperbaiki sehingga membuat mereka lebih
bersemangat. Dengan begitu Helen setuju untuk menghadiri sekolah Wright Humason
bagi tuna rungu.
Sayangnya kemampuan bericara Helen tidak pernah
benar-benar diperbaiki, hanya berupa suara-suara yang hanya Anne dan lainnya
yang sangat dekat dengannya yang dapat mengerti.
Masuk ke Perguruan
Pada usia 20 tahun, ia kuliah di Radcliffe College, cabang
Universitas Harvard khusus wanita. Annie menemani Helen untuk membacakan buku
pelajaran, huruf demi huruf lewat tangan Helen dalam huruf Braille.
Selama waktu mereka di perguruan tinggi, Helen menulis
tentang hidupnya. Dia menulis cerita dengan mesin tik Braille dan mesin tik
biasa sekaligus. Helen dan Anne bertemu John Albert Macy yang menolong mengedit
buku Helen yang pertama “The Story of My Life” – ‘Kisah Hidupku’, yang
diterbitkan pada tahun 1903 dan meskipun pada awalnya kurang baik, kemudian
sejak itu menjadi sesuatu yang klasik.
Hanya 4 tahun pada 28 Juni 1904 Helen lulus dari Perguruan
Tinggi Radcliffe, Helen lulus dengan predikat magna cum laude. Dia adalah
orang tuna rungu dan tuna netra pertama yang lulus dari universitas.
John Macy menjadi teman baik Helen dan Anne. Pada Mei 1905
John dan Anne menikah. Setelah menikan nama Anne pun berubah menjadi Anne
Sullivan Macy. Mereka bertiga tinggal bersama di Wrentham, Massachussets, dan
selama waktu ini Helen menulis buku “The World I Live In” – ‘Dunia yang
Kutinggali.’ Menampakkan waktu pertama kali pemikiran-pemikirannya tentang
dunianya. Juga selama waktu ini John Macy memperkenalkannya ke dunia baru dan
cara revolusioner untuk melihat dunia. Dan pada 1909 Anne menjadi anggota
partai Sosialis di Massachussets. Pada 1913 “Out of The Dark – Keluar dari
Gelap” dipublikasikan. Ini adalah sebuah seni essai sosialisme dan berdampak
pada tenggelamnya Helen terhadap publik.
Pada tahun 1914, Helen Keller berkeliling Amerika untuk
menjadi aktivis, konselor, maupun dosen terutama untuk anak-anak yang memiliki
keterbatasan seperti dirinya. Dengan didampingi Anne Sullivan, dia juga
mengunjungi para tentara di sekeliling Eropa yang terlibat Perang Dunia II.
Ibu Helen, Kate meninggal pada 1921 karena penyakit yang
tak diketahui dan hal ini menjadikan Anne sebagai satu-satunya orang yang terus
menerus ada pada kehidupan Helen.
Namun pada tahun yang sama Anne jatuh sakit lagi dan ini
diikuti pada tahun 1922 oleh bronchitis akut yang membuat Anne tak dapat bicara
lebih dari berbisik dan dengan begitu membuatnya tidak mampu lagi bekerja
dengan Helen di panggung. Pada waktu ini, Polly Thomson, mulai bekerja pada
Helen dan Anne pada 1914 sebagai sekretaris, mengambil peran menjelaskan apa
yang dimaksud Helen kepada publik teater.
Pada tahun 1923, Helen menjadi juru bicara bagi American
Foundation for the Blind dan mengurus penggalangan dana, serta pengembangan
sistem pendidikan yang lebih baik bagi penderita keterbatasan fisik.
Dengan berita meninggalnya John Macy pada 1932, meski
pernikahan mereka tidak bertahan beberapa tahun sebelumnya. Anne Sullivan
meninggal pada tahun 1936, Helen tetap meneruskan pekerjaannya dengan
didampingi Polly Thomson, seorang sekretaris dan teman Helen.
Setelah Anne meninggal, Helen dan Polly pindah ke Arcan
Ridge, di Westport, Connecticut, yang menjadi rumah Helen hingga akhir
hidupnya. Setelah Perang Dunia II, Helen dan Polly menghabiskan bertahun-tahun
melakukan perjalanan keliling dunia menggalang dana untuk yayasan di Amerika
untuk tuna netra di luar negri. Mereka mengunjungi Jepang, Australia, Amerika
Utara, Eropa dan Afrika.
Kesehatan Polly Thomson mulai memburuk, sementara itu di
Jepang ia mengalami strok ringan. Dokter menyatakan Polly untuk berhenti
mengikuti tur yang terus menerus yang ia jalani bersama Helen, dan meskipun
awalnya hal ini sedikit memperlambat mereka, turnya dilanjutkan sekali lagi
setelah Polly pulih.
Pada tahun 1953 sebuah film dokumenter “Tak Terkalahkan”
dibuat yang mengisahkan kehidupan Helen, film ini memenangkan Academy Award
sebagai film dokumenter terbaik. Hal ini bersamaan waktunya dengan Helen mulai
mengerjakan lagi bukunya “Guru” 7 tahun setelah buku aslinya musnah karena
rumah Helen di Arcan Ridge terbakar, buku ini akhirnya diterbitkan pada tahun
1955.
Polly Thomson terserang stroke lagi pada tahun 1957, ia
benar-benar tidak pulih dan akhirnya meninggal pada tanggal 21 Maret 1960.
Abunya disimpan di Katedral Nasional di Washington DC bersebelahan dengan abu
Anne Sullivan. Perawat yang dibawa untuk merawat Polly dalam tahun-tahun
terakhir hidupnya, Winnie Corbally, yang kemudian merawat Helen sampai tahun-tahun
terakhir hidupnya.
Pada tahun 1957 “Pekerja Ajaib” pertama kali
dipertontonkan. Sebuah drama yang memotret kesuksesan pertama Anne Sullivan
berkomunikasi dengan Helen kecil, pertama kali ditampilkan sebagai tayangan di
televisi di Amerika Serikat.
Ditulis ulang pada tahun 1959 untuk dipentaskan di
Broadway dan mendapat sambutan hangat. Kesuksesannya berlangsung selama hampir
2 tahun. Pada tahun 1962 drama ini diangkat ke dalam sebuah film dan
aktris-aktris yang memerankan Anne dan Helen mereka berdua menerima penghargaan
Oscar atas peran mereka.
Masa tua dan Akhir Hidup
Pada Oktober 1961 Helen mengalami serangan stroke pertama
dari serangkaian stroke yang ia alami dan membuatnya menarik diri dari publik.
Ia menghabiskan tahun-tahun yang tersisa dirawat di rumahnya di Arcan Ridge.
Pada tahun 1964 Helen dianugrahi medali kemerdekaan,
penghargaan tertinggi yang diberikan negara kepada penduduk sipil, diserahkan
oleh Presiden Lyndon Johnson. Setahun kemudian ia terpilih menjadi salah satu
wanita yang diabadikan di Hall of Fame di sebuah pameran dunia di New York.
Helen Keller meninggal dalam usia 87 tahun ketika sedang
tidur di dalam rumahnya. Helen Keller meninggal pada 1 Juni 1968 menginjak usia
87 tahun ketika sedang tidur di dalam rumahnya di Arcan Ridge. Jenazahnya
dikremasi di Bridgeport, Connecticut dan sebuah jasa pemakaman mengatur agar
guci abunya ditempatkan di Katedral Nasional di Washington yang lalu diletakkan
bersebelahan dengan abu Anne Sullivan dan Polly Thomson.
http://www.biografipedia.com/2015/05/biografi-helen-keller-seorang-penulis-hebat.html
Karya Buku
Walaupun Helen Keller memiliki keterbatasan fisik, namun
dia berhasil menjadi seorang penulis hebat. Helen menulis total 12 buku yang
diterbitkan dan beberapa artikel. Pada usia 11 tahun, Helen menulis
bukunya yang pertama dengan judul The King Frost (1891). Ada tuduhan bahwa
cerita ini dijiplak dari "The Frost Fairies karya Margaret Canby".
Sebuah investigasi atas masalah tersebut mengungkapkan bahwa Keller mungkin telah
mengalami kasus cryptomnesia, dimana ia memiliki cerita Canby yang dibacakan
untuknya tapi lupa tentang hal itu, sedangkan memori tetap berada di bawah
sadarnya.
Pada usia 22, Keller menerbitkan autobiografinya, The
Story of My Life (1903), dengan bantuan dari John Macy dan isterinya, Anne
Sullivan. Ini termasuk kata-kata yang Helen tulis dan kisah hidupnya
hingga usia 21, yang ditulis selama waktu kuliahnya.
Pada 1908, Keller menulis The World I Live In (1908) yang
memberikan pembaca wawasan bagaimana perasaannya tentang dunia. Out of the
Dark, serangkaian esai tentang sosialisme, diterbitkan pada tahun 1913.
Autobiografi spiritualnya, My Religion, diterbitkan pada
tahun 1927 dan diterbitkan kembali sebagai Light in my Darkness (Cahaya dalam
Kegelapan saya).
sumber:
http://www.biografipedia.com/2015/05/biografi-helen-keller-seorang-penulis-hebat.html
0 Comments
isi disini